Metro, Lampung (ANTARA Lampung) - Penjabat Wali Kota Metro Achmad Chrisna Putra mengunjungi Rendi Irawan (6), bocah penderita jantung bocor di Jalan Merica Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro Timur.
Dalam kunjungan pada Rabu itu, Chrisna Putra didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Maryati SKM, Kepala RSUD A Yani drg Endang Nuriyati, Camat Metro Timur Dra Rosita Mizi.
Rendi yang juga putra dari Junaidi (33) dan Sundari (25) itu telah menderita sakit sejak lahir.
Chrisna mengaku telah mendengar kabar bahwa biaya yang digunakan orang tua Rendi untuk berobat anaknya sebelum ditangani oleh Pemkot Metro berasal dari iuran warga sekitar.
Penjabat Wali Kota Metro itu mengaku baru mengetahui kondisi Rendi Irawan dari berita media online.
Chrisna yang saat itu sedang menghadiri acara Peringatan Hari Pers Nasional di Lombok, NTB, setelah mendengar kabar itu, semula memang akan merencanakan menjenguk Rendi ke rumahnya.
Dalam kunjungannya itu, Chrisna memberikan dukungan serta menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Kota Metro dan RSUD A Yani Kota Metro untuk membantu pasien yang direncanakan akan dibawa ke Jakarta pada 18 Februari 2016.
Pj Wali Kota Metro itu mengingatkan agar keperluan transportasi, tenaga medis, kebutuhan selama menjalani pengobatan serta pemondokan tempat menginap keluarga Rendi perlu disiapkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Maryati menyatakan pasien atasnama Rendi Irawan itu, dari April 2014 memang sudah diketahui perlu perhatian khusus dan sudah dilakukan melalui puskesmas setempat.
Tetapi melihat kondisinya tidak mungkin untuk ditangani puskesmas, Rendi dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Yani.
Setelah dievaluasi, ternyata Rendi tidak memungkinkan untuk dirawat di RSUD A Yani Metro.
"Kami berupaya merujuk ke RSUD Abdul Moeloek Bandarlampung, akan tetapi pihak dari RSUD Abdul Moeloek mengupayakan untuk dirawat di RS Jantung Harapan Kita di Jakarta," ujarnya. (Ant)
Dalam kunjungan pada Rabu itu, Chrisna Putra didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Maryati SKM, Kepala RSUD A Yani drg Endang Nuriyati, Camat Metro Timur Dra Rosita Mizi.
Rendi yang juga putra dari Junaidi (33) dan Sundari (25) itu telah menderita sakit sejak lahir.
Chrisna mengaku telah mendengar kabar bahwa biaya yang digunakan orang tua Rendi untuk berobat anaknya sebelum ditangani oleh Pemkot Metro berasal dari iuran warga sekitar.
Penjabat Wali Kota Metro itu mengaku baru mengetahui kondisi Rendi Irawan dari berita media online.
Chrisna yang saat itu sedang menghadiri acara Peringatan Hari Pers Nasional di Lombok, NTB, setelah mendengar kabar itu, semula memang akan merencanakan menjenguk Rendi ke rumahnya.
Dalam kunjungannya itu, Chrisna memberikan dukungan serta menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Kota Metro dan RSUD A Yani Kota Metro untuk membantu pasien yang direncanakan akan dibawa ke Jakarta pada 18 Februari 2016.
Pj Wali Kota Metro itu mengingatkan agar keperluan transportasi, tenaga medis, kebutuhan selama menjalani pengobatan serta pemondokan tempat menginap keluarga Rendi perlu disiapkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Maryati menyatakan pasien atasnama Rendi Irawan itu, dari April 2014 memang sudah diketahui perlu perhatian khusus dan sudah dilakukan melalui puskesmas setempat.
Tetapi melihat kondisinya tidak mungkin untuk ditangani puskesmas, Rendi dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Yani.
Setelah dievaluasi, ternyata Rendi tidak memungkinkan untuk dirawat di RSUD A Yani Metro.
"Kami berupaya merujuk ke RSUD Abdul Moeloek Bandarlampung, akan tetapi pihak dari RSUD Abdul Moeloek mengupayakan untuk dirawat di RS Jantung Harapan Kita di Jakarta," ujarnya. (Ant)