Lombok Tengah, NTB (ANTARA Lampung) - Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengatakan kebebasan yang dimiliki oleh pers pada saat ini harus dipertanggungjawabkan dengan etika, moralitas, dan profesi jurnalistik pers.

"Tidak mungkin pers bebas dari rasa tanggung jawab. Itu tidak kita kehendaki dan akan kebablasan, misalnya penyebaran fitnah dan tidak adanya prinsip "cover both side"," kata Surya di sela-sela puncak Hari Pers Nasional di Lombok Tengah, NTB, Selasa.

Dulu, kata dia, pers ditekan oleh penguasa, namun saat ini kebebasan dimiliki oleh pers.

"Tidak salah pers menekan penguasa. Bagaimana pun kebebasan yang dimiliki pers harus tetap bertanggung jawab, bedanya dulu bertanggung jawab pada penguasa atau pemerintah," tuturnya.

Ia berharap pada momentum Hari Pers Nasional 2016 ini, wartawan bisa menjaga prinsip kebebasan pers dan bertanggung jawab pada etika dan profesionalisme.

Sejumlah menteri Kabinet Kerja dan pejabat publik menghadiri peringatan Hari Pers Nasional 2016, di Pantai Kuta, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok Tengah, NTB.

Beberapa menteri di Kabinet Kerja yang hadir antara lain Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Jaksa Agung M. Prasetyo.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Selain itu peringatan HPN 2016 juga dihadiri Ketua DPR Ade Komaruddin dan Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad. (Ant)


Pewarta : Benardy Ferdiansyah
Editor : Samino Nugroho
Copyright © ANTARA 2024