Jakarta (ANTARA Lampung) - Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo berpendapat terpilihnya sedikitnya 35 kepala daerah perempuan merupakan bukti masyarakat mulai menerima dan mempercayai peran perempuan sebagai pemimpin.
"Syukur Alhamdulillah, dengan terpilihnya sedikitnya 35 kepala daerah pada pilkada serentak 9 Desember lalu," ujar Giwo usai pertemuan para perempuan pejuang yang diselenggarakan di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan kepala daerah perempuan ke depan harus menciptakan kondisi dan lingkungan yang kondusif serta ramah perlindungan perempuan dan anak.
"Prioritas pada anak, bukan hanya wilayah. Jadi kepala daerah harus memperhatikan kebijakan terhadap permepuan dan anak, serta kesertaraan gender. Pembangunan nasional tidak akan tercapai jika perempuan tidak dilibatkan," kata dia.
Dia menambahkan, terpilihnya puluhan kepala daerah perempuan menunjukkan sinyal positif bagi perpolitikan di Tanah Air. Masyarakat mulai menerima keberadaan perempuan sebagai pemimpin, yang selama ini didominasi oleh kaum laki-laki.
Sementara itu, Anggota DPR dari Fraksi PPP Okky Asokawati terpilihnya para kepala daerah dan wakil kepala daerah di Tanah Air dapat memberikan harapan baru bahwa politik kian humanis dan tidak menampilkan wajah yang antagonistis.
"Keberadaan kepala daerah dari perempuan harus dijadikan momentum untuk membuat kebijakan daerah yang pro dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi kelompok perempuan dan anak," kata Okky.
Daerah-daerah yang dipimpin oleh kepala daerah dari perempuan, lanjut Okky, harus menerapkan zona anti korupsi di daerahnya.
"Kepala daerah perempuan dapat menjadi pucuk pemberantasan korupsi dan pelaksanaan birokrasi yang melayani di setiap daerah," cetus Okky.
Sejumlah calon kepala daerah perempuan berhasil tampil sebagai pemenang pilkada seperti Airin Rachmi Diany (wali kota Tangsel), Ratu Tatu Chasanah (bupati Serang), Tri Rismaharini (wali kota Surabaya), Sri Sumarni (bupati Grobogan) serta Cellica Nurrachadiana (bupati Karawang).
Neni Moerniaeni (wali kota Bontang), Rita Widyasari (bupati Kutai Kertanegara), Chusnunia (bupati Lampung Timur), Asmah Gani (bupati Nunukan), Ilmiati Daud (wakil bupati Wakatobi), Indah Putri Indriani (bupati Luwu Utara), Anna Sophana (bupati Indramayu) dan lainnya.
"Syukur Alhamdulillah, dengan terpilihnya sedikitnya 35 kepala daerah pada pilkada serentak 9 Desember lalu," ujar Giwo usai pertemuan para perempuan pejuang yang diselenggarakan di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan kepala daerah perempuan ke depan harus menciptakan kondisi dan lingkungan yang kondusif serta ramah perlindungan perempuan dan anak.
"Prioritas pada anak, bukan hanya wilayah. Jadi kepala daerah harus memperhatikan kebijakan terhadap permepuan dan anak, serta kesertaraan gender. Pembangunan nasional tidak akan tercapai jika perempuan tidak dilibatkan," kata dia.
Dia menambahkan, terpilihnya puluhan kepala daerah perempuan menunjukkan sinyal positif bagi perpolitikan di Tanah Air. Masyarakat mulai menerima keberadaan perempuan sebagai pemimpin, yang selama ini didominasi oleh kaum laki-laki.
Sementara itu, Anggota DPR dari Fraksi PPP Okky Asokawati terpilihnya para kepala daerah dan wakil kepala daerah di Tanah Air dapat memberikan harapan baru bahwa politik kian humanis dan tidak menampilkan wajah yang antagonistis.
"Keberadaan kepala daerah dari perempuan harus dijadikan momentum untuk membuat kebijakan daerah yang pro dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi kelompok perempuan dan anak," kata Okky.
Daerah-daerah yang dipimpin oleh kepala daerah dari perempuan, lanjut Okky, harus menerapkan zona anti korupsi di daerahnya.
"Kepala daerah perempuan dapat menjadi pucuk pemberantasan korupsi dan pelaksanaan birokrasi yang melayani di setiap daerah," cetus Okky.
Sejumlah calon kepala daerah perempuan berhasil tampil sebagai pemenang pilkada seperti Airin Rachmi Diany (wali kota Tangsel), Ratu Tatu Chasanah (bupati Serang), Tri Rismaharini (wali kota Surabaya), Sri Sumarni (bupati Grobogan) serta Cellica Nurrachadiana (bupati Karawang).
Neni Moerniaeni (wali kota Bontang), Rita Widyasari (bupati Kutai Kertanegara), Chusnunia (bupati Lampung Timur), Asmah Gani (bupati Nunukan), Ilmiati Daud (wakil bupati Wakatobi), Indah Putri Indriani (bupati Luwu Utara), Anna Sophana (bupati Indramayu) dan lainnya.