London (Antara/Xinhua-OANA) - Satu tim peneliti Inggris pada Kamis (13/8) mengumumkan penelitian mereka menunjukkan manusia zaman dulu adalah penyebab utama kepunahan banyak hewan buas raksasa purba.
Para peneliti dari Universitas Exeter dan Cambridge menyatakan penelitian mereka mengakhiri perdebatan panjang mengenai apakah manusia atau perubahan iklim menjadi penyebab utama kepunahan hewan bertubah sangat besar pada zaman harimau bergigi pedang, mammoth berbulu tebal, badak berbulu tebal dan serangga raksasa. Penelitian itu juga melibatkan Universitas Reading dan Bristol.
Kebanyakan hewan mamalia yang bertubuh paling besar tersebut, yang secara kolektif dikenal dengan nama megafauna dan pernah berkeliaran di Bumi, punah sekitar 10.000 tahun lalu.
Dengan menggunakan analisis statistik mutakhir, para peneliti itu mengatakan mereka meluncurkan ribuan skenario yang memetakan jendela waktu. Dalam kurun waktu tersebut, masing-masing spesies diketahui telah punah, dan manusia diketahui telah tiba di berbagai benua atau pulau. Moda tersebut dibandingkan dengan penataan-ulang cuaca selama sekitar 90.000 tahun.
Dengan mengkaji berbagai wilayah di dunia dalam seluruh skenario itu, mereka mendapatkan bukti mengenai penyebaran manusia dan kepunahan spesies yang menggambarkan manusia adalah pelaku utama yang menyebabkan kepunahan, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Sementara itu, perubahan iklim menambah besar angka kepunahan.
Namun di wilayah tertentu di dunia --terutama di Asia, mereka menemukan pola yang tak diperhitungkan oleh banyak pihak baik pada salah satu dari dua kendali itu. Para ilmuwan tersebut juga menyerukan pemusatan perhatian baru pada daerah yang diabaikan itu untuk studi lebih lanjut.
Penelitian tersebut adalah "penentu dalam perdebatan selama 50 tahun", dan manusia adalah penyebab utama kepunahan megafauna, kata Lewis Bartlett --yang memimpin penelitian itu.
Bartlett juga mengatakan, "Apa yang tidak kita ketahui ialah apakah yang sebenarnya dilakukan pemukim zaman dulu sehingga mengakibatkan kepunahan ini. Apakah mereka membunuh megafauna untuk dijadikan makanan, apakah waktu itu terlalu dini untuk menggunakan api, atau apakah mereka menghalau megafauna ke luar dari habitat mereka?"
Dokumen penelitian tersebut telah diterbitkan di jurnal Ecography.
Penerjemah : Chaidar
Para peneliti dari Universitas Exeter dan Cambridge menyatakan penelitian mereka mengakhiri perdebatan panjang mengenai apakah manusia atau perubahan iklim menjadi penyebab utama kepunahan hewan bertubah sangat besar pada zaman harimau bergigi pedang, mammoth berbulu tebal, badak berbulu tebal dan serangga raksasa. Penelitian itu juga melibatkan Universitas Reading dan Bristol.
Kebanyakan hewan mamalia yang bertubuh paling besar tersebut, yang secara kolektif dikenal dengan nama megafauna dan pernah berkeliaran di Bumi, punah sekitar 10.000 tahun lalu.
Dengan menggunakan analisis statistik mutakhir, para peneliti itu mengatakan mereka meluncurkan ribuan skenario yang memetakan jendela waktu. Dalam kurun waktu tersebut, masing-masing spesies diketahui telah punah, dan manusia diketahui telah tiba di berbagai benua atau pulau. Moda tersebut dibandingkan dengan penataan-ulang cuaca selama sekitar 90.000 tahun.
Dengan mengkaji berbagai wilayah di dunia dalam seluruh skenario itu, mereka mendapatkan bukti mengenai penyebaran manusia dan kepunahan spesies yang menggambarkan manusia adalah pelaku utama yang menyebabkan kepunahan, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Sementara itu, perubahan iklim menambah besar angka kepunahan.
Namun di wilayah tertentu di dunia --terutama di Asia, mereka menemukan pola yang tak diperhitungkan oleh banyak pihak baik pada salah satu dari dua kendali itu. Para ilmuwan tersebut juga menyerukan pemusatan perhatian baru pada daerah yang diabaikan itu untuk studi lebih lanjut.
Penelitian tersebut adalah "penentu dalam perdebatan selama 50 tahun", dan manusia adalah penyebab utama kepunahan megafauna, kata Lewis Bartlett --yang memimpin penelitian itu.
Bartlett juga mengatakan, "Apa yang tidak kita ketahui ialah apakah yang sebenarnya dilakukan pemukim zaman dulu sehingga mengakibatkan kepunahan ini. Apakah mereka membunuh megafauna untuk dijadikan makanan, apakah waktu itu terlalu dini untuk menggunakan api, atau apakah mereka menghalau megafauna ke luar dari habitat mereka?"
Dokumen penelitian tersebut telah diterbitkan di jurnal Ecography.
Penerjemah : Chaidar