Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Pusat Belanja Bambu Kuning Square (BKS) di Kota Bandarlampung yang diharapkan menjadi pusat perbelanjaan terlengkap di ibu kota Provinsi Lampung, kini justru sepi pengunjung.
Pusat belanja BKS di Jalan Kota Raja Bandarlampung, Kamis, terlihat dari 268 buah kios/los pedagang yang tersedia hanya terisi 26 kios, dan itu pun tidak ada pengunjung yang berbelanja.
Kios yang masih bertahan hanya yang berdagang pakaian dan boneka. Sejumlah kios bertahan itu, menurut pengelolanya, karena masih ada pembeli yang setia datang.
Solikin (63), satu-satunya pedagang yang mengisi kios di lantai tiga mengungkapkan, sejak tahun 2013 lalu BKS mulai sepi konsumen.
"Kami tidak tahu kenapa bisa sepi pengunjung, mungkin karena dagangan di sini tidak selengkap pusat perbelanjaan lain. Sejak tahun 2009 pertama kali ini dibangun, sekitar dua tahun lalu BKS mulai sepi pengunjung," katanya pula.
Namun dia mengatakan enggan pindah dari tempatnya berdagang itu, lantaran biaya yang akan dikeluarkan akan lebih banyak lagi.
"Tadinya saya sudah mengusulkan agar bisa berdagang ke bagian depan, tapi tidak boleh sama pihak manajemennya. Kalau mau pindah juga kemana, pasti biaya juga lebih banyak, padahal di sini saya cuma kena biaya Rp100 ribu per bulannya," kata dia.
Hal senada diungkapkan pedagang lainnya, yakni Ririn (45) yang mengaku, meski telah berganti manajemen namun BKS tetap saja sepi dan seolah ditinggalkan pengunjung.
"Sudah berapa kali ganti manajemen tapi tidak pernah ada perubahan, malah semakin sepi. Kami tetap bertahan di sini karena kami punya pelanggan setia yang setiap minggu berbelanja di sini," kata dia.
Sejak tahun 2012, menurutnya, omzet penjualannya menurun meskipun dia masih enggan pindah.
"Selain ada pelanggan setia, kami juga yakin kalau nantinya di sini akan ramai kembali," katanya lagi.
Perwakilan dari PT Mandiri Karya selaku pengelola BKS, Elma Rosyita mengatakan optimistis, BKS ini akan kembali bangkit dan ramai kembali didatangi konsumen.
"Beberapa waktu lalu kami sudah mengadakan rapat dengan Diskoperindag Provinsi Lampung. Hasil rapat tersebut disimpulkan bahwa pemerintah akan menjadikan BKS sebagai UKM Center di Lampung pada bulan Oktober 2015," katanya pula.
Dia merasa cukup yakin, sebanyak 268 kios yang ada saat akan terisi penuh, meskipun saat ini hanya 26 kios yang telah terisi.
"Pemerintah yang akan mencari pedagang yang akan mengisi kios di sini, dan mereka juga punya tim sendiri untuk menyukseskan semua ini," katanya lagi.
Pusat belanja BKS di Jalan Kota Raja Bandarlampung, Kamis, terlihat dari 268 buah kios/los pedagang yang tersedia hanya terisi 26 kios, dan itu pun tidak ada pengunjung yang berbelanja.
Kios yang masih bertahan hanya yang berdagang pakaian dan boneka. Sejumlah kios bertahan itu, menurut pengelolanya, karena masih ada pembeli yang setia datang.
Solikin (63), satu-satunya pedagang yang mengisi kios di lantai tiga mengungkapkan, sejak tahun 2013 lalu BKS mulai sepi konsumen.
"Kami tidak tahu kenapa bisa sepi pengunjung, mungkin karena dagangan di sini tidak selengkap pusat perbelanjaan lain. Sejak tahun 2009 pertama kali ini dibangun, sekitar dua tahun lalu BKS mulai sepi pengunjung," katanya pula.
Namun dia mengatakan enggan pindah dari tempatnya berdagang itu, lantaran biaya yang akan dikeluarkan akan lebih banyak lagi.
"Tadinya saya sudah mengusulkan agar bisa berdagang ke bagian depan, tapi tidak boleh sama pihak manajemennya. Kalau mau pindah juga kemana, pasti biaya juga lebih banyak, padahal di sini saya cuma kena biaya Rp100 ribu per bulannya," kata dia.
Hal senada diungkapkan pedagang lainnya, yakni Ririn (45) yang mengaku, meski telah berganti manajemen namun BKS tetap saja sepi dan seolah ditinggalkan pengunjung.
"Sudah berapa kali ganti manajemen tapi tidak pernah ada perubahan, malah semakin sepi. Kami tetap bertahan di sini karena kami punya pelanggan setia yang setiap minggu berbelanja di sini," kata dia.
Sejak tahun 2012, menurutnya, omzet penjualannya menurun meskipun dia masih enggan pindah.
"Selain ada pelanggan setia, kami juga yakin kalau nantinya di sini akan ramai kembali," katanya lagi.
Perwakilan dari PT Mandiri Karya selaku pengelola BKS, Elma Rosyita mengatakan optimistis, BKS ini akan kembali bangkit dan ramai kembali didatangi konsumen.
"Beberapa waktu lalu kami sudah mengadakan rapat dengan Diskoperindag Provinsi Lampung. Hasil rapat tersebut disimpulkan bahwa pemerintah akan menjadikan BKS sebagai UKM Center di Lampung pada bulan Oktober 2015," katanya pula.
Dia merasa cukup yakin, sebanyak 268 kios yang ada saat akan terisi penuh, meskipun saat ini hanya 26 kios yang telah terisi.
"Pemerintah yang akan mencari pedagang yang akan mengisi kios di sini, dan mereka juga punya tim sendiri untuk menyukseskan semua ini," katanya lagi.