Paris (Antara/Reuters/ANTARA Lampung) - Presiden UEFA Michel Platini mengakhiri mingu-minggu ketidakpastian pada Rabu ketika ia mengumumkan akan mencalonkan diri untuk presiden FIFA menggantikan Sepp Blatter yang telah mundur.
Mantan pemain internasional Prancis, yang menjadi presiden UEFA sejak tahun 2007 serta anggota komite eksekutif FIFA sejak 2002, mengatakan bahwa ia ingin "membawa FIFA kembali ke martabat dan posisi yang layak." Platini mengatakan ia telah menulis pesan kepada 209 asosiasi anggota FIFA, yang masing-masing memegang satu suara dalam pemilihan presiden, untuk memberitahu mereka tentang keputusannya.
"Ini adalah sesuatu yang sangat pribadi, keputusan yang berhati-hati, di mana saya menimbang masa depan sepak bola bersama masa depan saya sendiri," katanya dalam surat itu, demikian sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs UEFA (www.uefa.org).
"Saya juga dipandu oleh harga diri, dukungan dan dorongan bahwa banyak dari Anda telah menunjukkannya kepada saya." "Ada saat-saat dalam hidup ketika anda harus memilih nasib anda di tangan anda sendiri." Blatter terpilih kembali untuk masa jabatan kelima sebagai presiden FIFA pada tanggal 29 Mei, tapi empat hari kemudian dia mengatakan akan menyerahkan mandatnya di tengah krisis terburuk dalam sejarah FIFA. Blatter akan tetap sebagai presiden sampai pemilihan pada 26 Februari.
"Selama setengah abad terakhir ini atau lebih, FIFA hanya memiliki dua presiden," kata Platini.
"Peristiwa baru-baru ini memaksa badan tertinggi sepak bola dunia itu untuk membuka lembaran baru dan memikirkan kembali pemerintahannya."
Mantan pemain internasional Prancis, yang menjadi presiden UEFA sejak tahun 2007 serta anggota komite eksekutif FIFA sejak 2002, mengatakan bahwa ia ingin "membawa FIFA kembali ke martabat dan posisi yang layak." Platini mengatakan ia telah menulis pesan kepada 209 asosiasi anggota FIFA, yang masing-masing memegang satu suara dalam pemilihan presiden, untuk memberitahu mereka tentang keputusannya.
"Ini adalah sesuatu yang sangat pribadi, keputusan yang berhati-hati, di mana saya menimbang masa depan sepak bola bersama masa depan saya sendiri," katanya dalam surat itu, demikian sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs UEFA (www.uefa.org).
"Saya juga dipandu oleh harga diri, dukungan dan dorongan bahwa banyak dari Anda telah menunjukkannya kepada saya." "Ada saat-saat dalam hidup ketika anda harus memilih nasib anda di tangan anda sendiri." Blatter terpilih kembali untuk masa jabatan kelima sebagai presiden FIFA pada tanggal 29 Mei, tapi empat hari kemudian dia mengatakan akan menyerahkan mandatnya di tengah krisis terburuk dalam sejarah FIFA. Blatter akan tetap sebagai presiden sampai pemilihan pada 26 Februari.
"Selama setengah abad terakhir ini atau lebih, FIFA hanya memiliki dua presiden," kata Platini.
"Peristiwa baru-baru ini memaksa badan tertinggi sepak bola dunia itu untuk membuka lembaran baru dan memikirkan kembali pemerintahannya."