Kotabumi, Lampung (ANTARA Lampung) - Pembegal sepeda motor kembali beraksi yang menimpa pasangan suami istri pengendara Yamaha Xeon GT di Kabupaten Lampung Utara.
Peristiwa pembegalan sepeda motor ini dialami korban Ari Aprianto (31) dan Mimi Puji Lestari (25), suami istri warga Dusun Curup Guruh Desa Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan, Jumat (10/7) sekitar pukul 17.00 WIB.
Mimi Puji Lestari (25), istri korban ketika ditemui di Ruang UGD RS Handayani Kotabumi, Sabtu, menuturkan, saat itu dirinya bersama dengan suaminya mengendarai sepeda motor Yamaha Xeon GT baru dan belum memiliki nomor polisi, dari arah Kotabumi akan kembali ke rumahnya.
Menurut Mimi, sebelum kejadian naas itu, mereka berdua sehabis pergi mencari takjil untuk berbuka puasa. "Saya kan puasa, jadi pergi nyari bukaan puasa di Pasar Sentral Kotabumi," ujarnya pula.
Setelah selesai berbelanja, keduanya pun kembali ke rumah di Dusun Curup
Kagungan, Mulang Maya, Kotabumi Selatan.
Namun, sesampainya di perkebunan singkong, sepeda motor yang ditumpangi keduanya diikuti oleh dua orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Scoopy berboncengan.
Sekitar 100 meter dari kediamannya, korban diikuti oleh dua orang berboncengan. Kemudian, seorang pelaku membunyikan klakson. "Suami saya juga bunyikan klakson, dikira kenal," kata dia lagi.
Tiba-tiba saat berdekatan, salah satu pelaku langsung menendang sepeda
motornya, hingga keduanya terjatuh. Pada saat itu, suaminya, Ari Aprianto, sempat berkelahi dengan salah satu pelaku, dan berakibat terkena sabetan senjata tajam milik pelaku pada bagian lengan kiri.
Sedangkan, pelaku lainnya mengancam akan melukai dirinya. "Saya lihat suami
sudah berdarah, dan kedua pelaku meninggalkan kami," ujarnya seraya menjelaskan bahwa suaminya segera ditolong oleh warga yang kebetulan melintas, dan dibawa ke RS Handayani.
Dia mengaku ciri-ciri pelakunya tidak terlalu jelas, karena kondisi di tempat tersebut
memang gelap. Tetapi, seorang pelaku yang dibonceng berperawakan gemuk dengan menggunakan helm, kaos lengan pendek dan celana pendek. Sedangkan pengendaranya memakai jaket, celana panjang, kurus dan tidak memakai helm.
Heriyanto salah satu perawat RS Handayani menerangkan, korban mengalami luka bacok di lengan kirinya, dengan ukuran 10x2 cm. Namun kondisi korban masih cukup baik.
Sudirman, Pj Kepala Desa Curup Kagungan membenarkan bahwa di tempat
tersebut memang terbilang daerah rawan, karena lokasinya sepi dan tidak ada penerangan jalan. Namun, untuk tahun ini kejadian pembegalan tersebut baru pertama kalinya.
Ia berharap kepada pihak kepolisian setempat untuk dapat melakukan patroli di
daerah tersebut. "Memang sudah lama nggak terjadi pembegalan, dan Ari menjadi korban begal pertama kali tahun ini," katanya pula.
Dia menyatakan, kedua korban pembegalan merupakan warga baru di daerah setempat. Mimi, istri korban itu bekerja di peternakan milik warga Curup Kagungan.
"Mereka berdua tinggal di tempat kerjanya," kata dia lagi.
Peristiwa pembegalan sepeda motor ini dialami korban Ari Aprianto (31) dan Mimi Puji Lestari (25), suami istri warga Dusun Curup Guruh Desa Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan, Jumat (10/7) sekitar pukul 17.00 WIB.
Mimi Puji Lestari (25), istri korban ketika ditemui di Ruang UGD RS Handayani Kotabumi, Sabtu, menuturkan, saat itu dirinya bersama dengan suaminya mengendarai sepeda motor Yamaha Xeon GT baru dan belum memiliki nomor polisi, dari arah Kotabumi akan kembali ke rumahnya.
Menurut Mimi, sebelum kejadian naas itu, mereka berdua sehabis pergi mencari takjil untuk berbuka puasa. "Saya kan puasa, jadi pergi nyari bukaan puasa di Pasar Sentral Kotabumi," ujarnya pula.
Setelah selesai berbelanja, keduanya pun kembali ke rumah di Dusun Curup
Kagungan, Mulang Maya, Kotabumi Selatan.
Namun, sesampainya di perkebunan singkong, sepeda motor yang ditumpangi keduanya diikuti oleh dua orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Scoopy berboncengan.
Sekitar 100 meter dari kediamannya, korban diikuti oleh dua orang berboncengan. Kemudian, seorang pelaku membunyikan klakson. "Suami saya juga bunyikan klakson, dikira kenal," kata dia lagi.
Tiba-tiba saat berdekatan, salah satu pelaku langsung menendang sepeda
motornya, hingga keduanya terjatuh. Pada saat itu, suaminya, Ari Aprianto, sempat berkelahi dengan salah satu pelaku, dan berakibat terkena sabetan senjata tajam milik pelaku pada bagian lengan kiri.
Sedangkan, pelaku lainnya mengancam akan melukai dirinya. "Saya lihat suami
sudah berdarah, dan kedua pelaku meninggalkan kami," ujarnya seraya menjelaskan bahwa suaminya segera ditolong oleh warga yang kebetulan melintas, dan dibawa ke RS Handayani.
Dia mengaku ciri-ciri pelakunya tidak terlalu jelas, karena kondisi di tempat tersebut
memang gelap. Tetapi, seorang pelaku yang dibonceng berperawakan gemuk dengan menggunakan helm, kaos lengan pendek dan celana pendek. Sedangkan pengendaranya memakai jaket, celana panjang, kurus dan tidak memakai helm.
Heriyanto salah satu perawat RS Handayani menerangkan, korban mengalami luka bacok di lengan kirinya, dengan ukuran 10x2 cm. Namun kondisi korban masih cukup baik.
Sudirman, Pj Kepala Desa Curup Kagungan membenarkan bahwa di tempat
tersebut memang terbilang daerah rawan, karena lokasinya sepi dan tidak ada penerangan jalan. Namun, untuk tahun ini kejadian pembegalan tersebut baru pertama kalinya.
Ia berharap kepada pihak kepolisian setempat untuk dapat melakukan patroli di
daerah tersebut. "Memang sudah lama nggak terjadi pembegalan, dan Ari menjadi korban begal pertama kali tahun ini," katanya pula.
Dia menyatakan, kedua korban pembegalan merupakan warga baru di daerah setempat. Mimi, istri korban itu bekerja di peternakan milik warga Curup Kagungan.
"Mereka berdua tinggal di tempat kerjanya," kata dia lagi.