Jakarta (ANTARA Lampung) - Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis turut berduka atas meninggalnya mahasiswa UI yang ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga pada Kamis (26/3).
"Saat ini, segenap warga UI terus berdoa bagi almarhum Akseyna Ahad Dori mahasiswa Program Studi Biologi FMIPA UI dan keluarga yang ditinggalkan," kata Anis dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (3/4).
Rektor meminta kepada seluruh pihak untuk bersabar dalam menantikan selesainya proses penyidikan yang sepenuhnya tengah dijalankan oleh tim kepolisian.
Anis juga memohon kepada seluruh pihak, khususnya media massa dalam pemberitaannya untuk menyaring dan mengklarifikasi informasi yang didapat.
"Kami memohon bantuan semua pihak untuk dapat bersikap arif dan bijaksana dalam penyebaran informasi, khususnya dalam mengemas berita dan judulnya terkait kematian almarhum," kata Anis.
"Segala bentuk penyebaran informasi yang kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan akan memberikan dampak buruk bagi pihak keluarga almarhum yang membacanya," kata dia.
Sebelumnya, ditemukan seorang mayat pria mengambang di Danau Kenanga UI pada Kamis (26/3).
Mayat yang mengenakan sweater hitam dan menggendong ransel berisi batu tersebut diketahui sebagai Akseyna karena orang tua korban mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mengonfirmasi identitas korban.
Berdasarkan kondisi fisik mayat, polisi menduga korban sudah meninggal sejak dua hingga tiga hari sejak ditemukan.
Polisi juga menemukan surat berisi pesan yang ditulis oleh Akseyna di kamar kostnya sebelum ia ditemukan tewas di Danau Kenanga.
"Saat ini, segenap warga UI terus berdoa bagi almarhum Akseyna Ahad Dori mahasiswa Program Studi Biologi FMIPA UI dan keluarga yang ditinggalkan," kata Anis dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (3/4).
Rektor meminta kepada seluruh pihak untuk bersabar dalam menantikan selesainya proses penyidikan yang sepenuhnya tengah dijalankan oleh tim kepolisian.
Anis juga memohon kepada seluruh pihak, khususnya media massa dalam pemberitaannya untuk menyaring dan mengklarifikasi informasi yang didapat.
"Kami memohon bantuan semua pihak untuk dapat bersikap arif dan bijaksana dalam penyebaran informasi, khususnya dalam mengemas berita dan judulnya terkait kematian almarhum," kata Anis.
"Segala bentuk penyebaran informasi yang kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan akan memberikan dampak buruk bagi pihak keluarga almarhum yang membacanya," kata dia.
Sebelumnya, ditemukan seorang mayat pria mengambang di Danau Kenanga UI pada Kamis (26/3).
Mayat yang mengenakan sweater hitam dan menggendong ransel berisi batu tersebut diketahui sebagai Akseyna karena orang tua korban mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mengonfirmasi identitas korban.
Berdasarkan kondisi fisik mayat, polisi menduga korban sudah meninggal sejak dua hingga tiga hari sejak ditemukan.
Polisi juga menemukan surat berisi pesan yang ditulis oleh Akseyna di kamar kostnya sebelum ia ditemukan tewas di Danau Kenanga.