Delft, Belanda (Antara) - Sekolah Indonesia Nederland yang terletak di Wassenaar, sekitar 54 kilometer barat daya Amsterdam, Belanda, menyelenggarakan kelas robotika untuk mengenalkan para siswa mengenai teknologi tersebut dan aplikasinya dalam bentuk perakitan robot.
"Robotika merupakan salah satu teknologi mutakhir, dan saat ini menjadi tren, baik di lingkungan sekolah, pendidikan tinggi, maupun masyarakat umum," kata Safreni C. Sari, instruktur kelas robotika, di Delft, Belanda, Minggu.
Untuk saat kelas robotika Sekolah Indonesia Nederland (SIN) dibuka untuk siswa kelas menengah pertama dan atas.
"Seluruh siswa SMP dan SMA di SIN mengikuti kelas ini. Jumlahnya 35 siswa," kata Safreni.
Ia menambahkan bahwa kelas robotika ikut menunjang bidang studi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang diberikan kepada para siswa sejak kelas 7.
Safreni menjelaskan materi teknologi robotika terdiri atas beberapa tingkat berdasarkan aktivitas yang dikerjakan serta teknologi yang diterapkan.
Pada tingkat dasar, kata dia, para siswa merakit sebuah robot yang bentuk dan kemampuannya sudah ditentukan dan diprogram.
"Pada tingkat dasar ini siswa merakit robot berbentuk kincir angin, yang gerakan kincirnya telah diprogram," ujar Safreni.
Pada tingkat berikutnya, para siswa merakit robot dengan bentuk dan gerakan berbeda yang kesulitannya makin meningkat, seperti robot berbentuk anjing laut yang gerakannya mengikuti tepukan tangan dan line follower robot berbentuk kumbang yang bergerak mengikuti garis yang dideteksi, serta robot berkaki dua.
Di kelas robotika untuk sekolah menengah atas, siswa harus membuat program sendiri agar robot yang telah dirancang dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan.
"Itu adalah tingkat empat. Siswa diminta membuat program di komputer untuk menggerakan robot yang mereka rakit," kata Safreni.
Menurut dia, muatan materi robotika yang diajarkan kepada para siswa SIN relatif cukup lengkap untuk mencapai tujuan pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi.
Untuk membangkitkan daya saing di antara para siswa, pada setiap akhir semester kelas robotika mengadakan kompetisi robot.
Kompetisi robot tersebut menguji kecepatan gerak robot yang dihasilkan dari pemrograman komputer pada lintasan yang telah dibuat di atas sebuah medium.
"Belajar robot menyenangkan dan seru, apalagi kalau dimodifikasi dengan program komputer. Sangat menantang," kata Ghina Salsabila, siswa SIN kelas 8.
"Robotika merupakan salah satu teknologi mutakhir, dan saat ini menjadi tren, baik di lingkungan sekolah, pendidikan tinggi, maupun masyarakat umum," kata Safreni C. Sari, instruktur kelas robotika, di Delft, Belanda, Minggu.
Untuk saat kelas robotika Sekolah Indonesia Nederland (SIN) dibuka untuk siswa kelas menengah pertama dan atas.
"Seluruh siswa SMP dan SMA di SIN mengikuti kelas ini. Jumlahnya 35 siswa," kata Safreni.
Ia menambahkan bahwa kelas robotika ikut menunjang bidang studi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang diberikan kepada para siswa sejak kelas 7.
Safreni menjelaskan materi teknologi robotika terdiri atas beberapa tingkat berdasarkan aktivitas yang dikerjakan serta teknologi yang diterapkan.
Pada tingkat dasar, kata dia, para siswa merakit sebuah robot yang bentuk dan kemampuannya sudah ditentukan dan diprogram.
"Pada tingkat dasar ini siswa merakit robot berbentuk kincir angin, yang gerakan kincirnya telah diprogram," ujar Safreni.
Pada tingkat berikutnya, para siswa merakit robot dengan bentuk dan gerakan berbeda yang kesulitannya makin meningkat, seperti robot berbentuk anjing laut yang gerakannya mengikuti tepukan tangan dan line follower robot berbentuk kumbang yang bergerak mengikuti garis yang dideteksi, serta robot berkaki dua.
Di kelas robotika untuk sekolah menengah atas, siswa harus membuat program sendiri agar robot yang telah dirancang dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan.
"Itu adalah tingkat empat. Siswa diminta membuat program di komputer untuk menggerakan robot yang mereka rakit," kata Safreni.
Menurut dia, muatan materi robotika yang diajarkan kepada para siswa SIN relatif cukup lengkap untuk mencapai tujuan pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi.
Untuk membangkitkan daya saing di antara para siswa, pada setiap akhir semester kelas robotika mengadakan kompetisi robot.
Kompetisi robot tersebut menguji kecepatan gerak robot yang dihasilkan dari pemrograman komputer pada lintasan yang telah dibuat di atas sebuah medium.
"Belajar robot menyenangkan dan seru, apalagi kalau dimodifikasi dengan program komputer. Sangat menantang," kata Ghina Salsabila, siswa SIN kelas 8.