Bandalampung (ANTARA LAMPUNG) - Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Lampung melalui Ketua Umumnya Ny. Trully Sjachroedin ZP menyerahkan bantuan dana stimulan untuk Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang membudidayakan usaha jamur tiram di Kecamatan Rajabasa Kota Bandarlampung Provinsi Lampung.
Penyerahan bantuan dana yang dilanjutkan dengan peninjauan pusat kegiatan Posdaya Gawi Jaya yang bekerja sama dengan Dasa Wisma Sinar Harapan itu dipusatkan di Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung, Selasa.
Bantuan diserahkan Ny. Trully Sjachroedin yang juga istri Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, diterima Ketua Harian LKKS Kota Bandatrlampung, Ny. Amami Amila, disaksikan oleh aparat dari kecamatan Rajabasa, Dinas Pendidikan, dan jajaran Pemerintah Kota Bandarlampung, yang diteruskan penyerahan bantuan kepada Ketua Posdaya Gawi Jaya, Dwi Heru Utomo.
Ketua Posdaya Gawi Jaya, Dwi Heru Utomo, melaporkan, selain pembinaan usaha keterampilan dan usaha ekonomis produktif kepada para anggotanya, Posdaya yang ditekuninya juga aktif di bidang pembudidayaan usaha jamur tiram.
Dipilihnya usaha itu, katanya lebih lanjut, karena selain modalnya murah dan mudah, juga bisa memberikan hasil bagi usaha ekonomis keluarga yang cukup lumayan.
Hal itu dibuktikan dengan hasil usaha jamur tiram itu yang bisa menambah pendapatan keluarga, bahkan bisa membantu biaya dua anaknya yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi (kuliah).
Pada kesempatan itu, Dwi Heru Utama juga menunjukkan lokasi pusat bididaya jamur tiram yang digelutinya kepada rombongan pengurus LKKS Provinsi Lampung yang dipimpin Ny. Trully Sjachroedin itu.
Menurut Heru, modal usaha jamur tiram itu hanya sekitar belasan juta rupiah, dan satu keluarga setiap hari bisa menghasilkan sekitar lima hingga enam kilogram jamur tiram, yang laku dijual dengan harga saat ini sekitar Rp10.000/kg.
"Jamur tiram ini selain bisa dijual ke pasaran begitu saja untuk disayur/gulai, juga bisa dimodifikasi menjadi bentuk makanan lain, seperti jamur goreng, pepes jamur, dan sate jamur, serta lainnya," katanya.
Pada kesempatan itu, para pengurus LKKS Provinsi Lampung dan Kota Bandarlampung serta para tamu undangan juga berkesempatan untuk menikmati hidangan dengan menu-menu jamur itu.
Ketua Harian LKKS Kota Bandarlampung, Ny. Amami Amila menjelaskan, LKKS Kota Bandarlampung terus aktif membina unit-unit usaha yang tersebar di sekitar 2.000 Rukun Tetangga (RT) yang ada di Kota Bandarlampung, baik berupa keterampilan, usaha ekonomis produktif, juga membina kaum usia lanjut.
Ketua Umum LKKS Provinsi Lampung, Ny. Trully Sjachroedin sangat menyambut baik usaha ekonomis produktif Posdaya Gawi Jaya Rajabasa Kota Bandarlampung itu.
Dia mengharapkan agar Program Posdaya itu dapat lebih aktif dan kreatif lagi dalam menggali potensi yang ada di wilayahnya, sehingga mampu menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi produktif yang bernilai dan mampu menambah penghasilan anggota, serta mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat di lingkungannya.
Ny. Trully juga mengharapkan agar Pengurus LKKS Kota Bandarlampung sebagai Lembaga Koordinasi di bidang pelayanan kesejahteraan sosial dapat bekerja sama dengan semua pihak, dengan harapan masalah kesejahteraan sosial dapat ditangani secara bersama-sama, terpadu dan terkoordinasi.
Penyerahan bantuan dana yang dilanjutkan dengan peninjauan pusat kegiatan Posdaya Gawi Jaya yang bekerja sama dengan Dasa Wisma Sinar Harapan itu dipusatkan di Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung, Selasa.
Bantuan diserahkan Ny. Trully Sjachroedin yang juga istri Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, diterima Ketua Harian LKKS Kota Bandatrlampung, Ny. Amami Amila, disaksikan oleh aparat dari kecamatan Rajabasa, Dinas Pendidikan, dan jajaran Pemerintah Kota Bandarlampung, yang diteruskan penyerahan bantuan kepada Ketua Posdaya Gawi Jaya, Dwi Heru Utomo.
Ketua Posdaya Gawi Jaya, Dwi Heru Utomo, melaporkan, selain pembinaan usaha keterampilan dan usaha ekonomis produktif kepada para anggotanya, Posdaya yang ditekuninya juga aktif di bidang pembudidayaan usaha jamur tiram.
Dipilihnya usaha itu, katanya lebih lanjut, karena selain modalnya murah dan mudah, juga bisa memberikan hasil bagi usaha ekonomis keluarga yang cukup lumayan.
Hal itu dibuktikan dengan hasil usaha jamur tiram itu yang bisa menambah pendapatan keluarga, bahkan bisa membantu biaya dua anaknya yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi (kuliah).
Pada kesempatan itu, Dwi Heru Utama juga menunjukkan lokasi pusat bididaya jamur tiram yang digelutinya kepada rombongan pengurus LKKS Provinsi Lampung yang dipimpin Ny. Trully Sjachroedin itu.
Menurut Heru, modal usaha jamur tiram itu hanya sekitar belasan juta rupiah, dan satu keluarga setiap hari bisa menghasilkan sekitar lima hingga enam kilogram jamur tiram, yang laku dijual dengan harga saat ini sekitar Rp10.000/kg.
"Jamur tiram ini selain bisa dijual ke pasaran begitu saja untuk disayur/gulai, juga bisa dimodifikasi menjadi bentuk makanan lain, seperti jamur goreng, pepes jamur, dan sate jamur, serta lainnya," katanya.
Pada kesempatan itu, para pengurus LKKS Provinsi Lampung dan Kota Bandarlampung serta para tamu undangan juga berkesempatan untuk menikmati hidangan dengan menu-menu jamur itu.
Ketua Harian LKKS Kota Bandarlampung, Ny. Amami Amila menjelaskan, LKKS Kota Bandarlampung terus aktif membina unit-unit usaha yang tersebar di sekitar 2.000 Rukun Tetangga (RT) yang ada di Kota Bandarlampung, baik berupa keterampilan, usaha ekonomis produktif, juga membina kaum usia lanjut.
Ketua Umum LKKS Provinsi Lampung, Ny. Trully Sjachroedin sangat menyambut baik usaha ekonomis produktif Posdaya Gawi Jaya Rajabasa Kota Bandarlampung itu.
Dia mengharapkan agar Program Posdaya itu dapat lebih aktif dan kreatif lagi dalam menggali potensi yang ada di wilayahnya, sehingga mampu menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi produktif yang bernilai dan mampu menambah penghasilan anggota, serta mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat di lingkungannya.
Ny. Trully juga mengharapkan agar Pengurus LKKS Kota Bandarlampung sebagai Lembaga Koordinasi di bidang pelayanan kesejahteraan sosial dapat bekerja sama dengan semua pihak, dengan harapan masalah kesejahteraan sosial dapat ditangani secara bersama-sama, terpadu dan terkoordinasi.