PBB, Amerika Serikat (Antara/AFP)- Para anggota Dewan Keamanan PBB menyatakan sangat cemas atas nasib para warga sipil Suriah yang terperangkap dalam pertempuran di bagian kota tua Homs, Suriah, kata ketua dewan itu.
Dewan itu "mendesak pelaksanan segera" satu resolusi Februari untuk meningkatkan akses bantuan kemanusiaan di negara itu, kata Joy Ogwu, duta besar Nigeria, yang menjadi ketua dewan itu sekarang.
Ia mengatakan para anggota dewan juga mendukung satu imbauan yang dikemukakan utusan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi Kamis pagi untuk memulai kembali perundingan-perundingan untuk menghentikan pengepungan itu.
Pasukan Suriah dan milisi pro-pemerintah terus bergerak mendekat ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak kota Homs Selasa setelah mengepungnya selama hampir dua tahun.
Pada Kamis, para anggota Dewan Keamanan melakukan konsultasi tiga jam setelah kepala urusan kemanusiaan PBB Valere Amos melaporkan situasi di Homs.
"Para warga sipil yang terperangkap sungguh berada dalam bahaya dibunuh dalam serangan terbaru oleh pasukan Suriah di Homs," kata duta besar Inggris Mark Lyall Grant.
Ia menambahkan Prancis dan Inggris telah mengusulkan satu rancangan deklarasi resmi oleh dewan menyerukan pasukan pemerintah Suriah melepaskan pengepungan itu, tetapi dewan gagal menyetujuinya.
Dubes Prancis Gerard Araud mengatakan bahwa Rusia, sekutu penting Damaskus, menghambat rancangan pernyataan itu, kendatipun Noskow mendukung resolusi Februari yang menyerukan pencabutan pengepungan sejumlah ota termasuk Homs.
Dalam satu pernyataan, dubes AS Samantha Power menyerukan "kepada seluruh negara anggota PBB yang memiliki pengaruh pada Damaskus untuk mendesak pemerintah kembali ke meja perundingan."
"Penting sekali bahwa mereka yang ingin meninggalkan Homs dapat melakukannya secepat mungkin dan selamat," tambahnya.
Penerjemah/Redaktur : R. Nurdin/Hisar Sitanggang