Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Program mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) yang masih menimbulkan kontroversi terutama di kota besar seperti Jakarta, sehingga cenderung ditolak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), di Lampung justru mendapatkan sambutan antusias.
Mobil murah bermerek Toyota Agya dan Daihatsu Ayla telah mencapai ratusan unit di seluruh Lampung, dengan minat calon pembeli untuk mendapatkannya cukup tinggi. Pejabat tinggi di Lampung pun mulai menggunakannya, seperti Wali Kota Bandarlampung.
Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengakui telah memakai mobil murah Toyota Agya sebagai kendaraan dinas dalam kota dengan nomor polisi BE 1 A untuk menghemat biaya bahan bakar.
"Harga mobilnya sangat murah dan hemat bahan bakar minyak," kata Herman HN, saat ingin masuk mobil Agya itu, di Bandarlampung, Selasa (24/9).
Dia menilai, kendaraan itu sangat nyaman bahkan bisa menghemat biaya yang dikeluarkan setiap hari, mengingat untuk berkeliling Kota Bandarlampung cukup dengan membeli bensin Rp50 ribu bisa dihemat untuk pemakaian selama tiga hari.
"Selama saya pakai keliling Kota Bandarlampung terasa nyaman," katanya pula.
Berkaitan pemakaiannya dengan alasan mendukung program penggunaan mobil murah, dia menyatakan tujuannya memakai mobil dinas Agya itu untuk penghematan mengingat harga BBM sekarang mahal.
"Saya bukan mendukung tapi sudah membeli sebagai bentuk penghematan anggaran," katanya lagi.
Jika masyarakat ingin membeli, menurut Herman, dipersilakan saja, dan bukan berarti mobil murah ini bisa menyebabkan kemacetan lalu-lintas mengingat semua tergantung kepada masyarakat sendiri.
"Jika masyarakat ingin membeli mana bisa ditahan, ini `kan bisa menghemat biaya yang harus dikeluarkan," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa tidak semua masyarakat ingin dan bisa membeli mobil ini, sehingga belum tentu terjadi kemacetan di Bandarlampung.
Diperkirakan 1.000 unit mobil murah ini akan memenuhi jalan raya di Bandarlampung dan Provinsi Lampung dalam akhir tahun ini, mengingat menurut pihak dealer penjualannya mencapai rata-rata 30 unit mobil murah Agya dan Ayla.
Mobil murah bermerek Toyota Agya dan Daihatsu Ayla telah mencapai ratusan unit di seluruh Lampung, dengan minat calon pembeli untuk mendapatkannya cukup tinggi. Pejabat tinggi di Lampung pun mulai menggunakannya, seperti Wali Kota Bandarlampung.
Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengakui telah memakai mobil murah Toyota Agya sebagai kendaraan dinas dalam kota dengan nomor polisi BE 1 A untuk menghemat biaya bahan bakar.
"Harga mobilnya sangat murah dan hemat bahan bakar minyak," kata Herman HN, saat ingin masuk mobil Agya itu, di Bandarlampung, Selasa (24/9).
Dia menilai, kendaraan itu sangat nyaman bahkan bisa menghemat biaya yang dikeluarkan setiap hari, mengingat untuk berkeliling Kota Bandarlampung cukup dengan membeli bensin Rp50 ribu bisa dihemat untuk pemakaian selama tiga hari.
"Selama saya pakai keliling Kota Bandarlampung terasa nyaman," katanya pula.
Berkaitan pemakaiannya dengan alasan mendukung program penggunaan mobil murah, dia menyatakan tujuannya memakai mobil dinas Agya itu untuk penghematan mengingat harga BBM sekarang mahal.
"Saya bukan mendukung tapi sudah membeli sebagai bentuk penghematan anggaran," katanya lagi.
Jika masyarakat ingin membeli, menurut Herman, dipersilakan saja, dan bukan berarti mobil murah ini bisa menyebabkan kemacetan lalu-lintas mengingat semua tergantung kepada masyarakat sendiri.
"Jika masyarakat ingin membeli mana bisa ditahan, ini `kan bisa menghemat biaya yang harus dikeluarkan," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa tidak semua masyarakat ingin dan bisa membeli mobil ini, sehingga belum tentu terjadi kemacetan di Bandarlampung.
Diperkirakan 1.000 unit mobil murah ini akan memenuhi jalan raya di Bandarlampung dan Provinsi Lampung dalam akhir tahun ini, mengingat menurut pihak dealer penjualannya mencapai rata-rata 30 unit mobil murah Agya dan Ayla.