Liwa, Lampung (ANTARA LAMPUNG) - Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri berharap pariwisata yang ada di daerahnya sebagai salah satu pendukung tujuan kunjungan di Provinsi Lampung dapat terus dikembangkan dan dipromosikan kepada publik.
Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Lampung Barat Burlianto Eka Putra, di Liwa, Rabu (4/9), Bupati setempat sebagai upaya mendukung promosi pariwisata di daerahnya itu, juga minta agar kegiatan Kebut Gunung Pesagi dapat diaktifkan kembali.
"Termasuk pelestarian cagar budaya yang ada di Lampung Barat, Festival Danau Ranau yang akan dilaksanakan bersamaan dengan tahun baru, Lumbok Seminung, Rangkaian HUT Lambar dan Liwa Fair," ujar Burlianto.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Barat Nirlan mengatakan, pihaknya telah menerima surat dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Wilayah Kerja Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Lampung Nomor: 138/UPT/LL/2013 tanggal 18 Februari 2013 perihal penggalian kewenangan pemeliharaan cagar budaya kepada pemerintah daerah. Untuk melaksanakan amanat tersebut pada tahun 2012 telah dibentuk tim evaluasi Cagar Budaya guna menilai dan menentukan peringkat cagar budaya yang ada di wilayah Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang yaitu di Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Lampung.
"Berdasarkan hasil kerja tim evaluasi cagar budaya terdapat 50 situs masuk dalam peringkat provinsi, kabupaten dan kota. Di wilayah Lampung Barat terdapat satu situs yang termasuk dalam peringkat kabupaten, pemeliharaannya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten. Yaitu di desa Tanjung Raya, Kecamatan Sukau dengan juru pelihara Asnawi Bahri berupa situs Rumah Tradisional dan pekon Sukadana Kecamatan Belalau dengan juru pelihara Madsari dengan situs rumah Tradisional Pesagi," ujar Nirlan menambahkan.
Sejak bulan Januari tahun 2013, demikian Setdakab menambahkan, gaji yang bersangkutan sudah tidak dibayar oleh BPCB Serang, gaji pengelola rumah tradisonal tersebut dimaksudkan agar dapat dianggarkan melalui dana APBDP Kabupaten Lampung Barat Tahun 2013.
"Tetapi saat ini APBD-P 2013 telah memasuki tahap pembahasan maka terkait penjaga situs ini tidak dianggarkan dalam ABPD tahun 2013, tetapi akan tetap dimasukkan dalam APBD tahun 2014," ujar dia menjelaskan.
Adapun untuk Liwa Fair di tahun mendatang, diharapkan lebih mempromosikan potensi yang ada di Lampung Barat terutama untuk industri rumah tangga di bidang pertanian, perkebunan.
Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Lampung Barat Burlianto Eka Putra, di Liwa, Rabu (4/9), Bupati setempat sebagai upaya mendukung promosi pariwisata di daerahnya itu, juga minta agar kegiatan Kebut Gunung Pesagi dapat diaktifkan kembali.
"Termasuk pelestarian cagar budaya yang ada di Lampung Barat, Festival Danau Ranau yang akan dilaksanakan bersamaan dengan tahun baru, Lumbok Seminung, Rangkaian HUT Lambar dan Liwa Fair," ujar Burlianto.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Barat Nirlan mengatakan, pihaknya telah menerima surat dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Wilayah Kerja Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Lampung Nomor: 138/UPT/LL/2013 tanggal 18 Februari 2013 perihal penggalian kewenangan pemeliharaan cagar budaya kepada pemerintah daerah. Untuk melaksanakan amanat tersebut pada tahun 2012 telah dibentuk tim evaluasi Cagar Budaya guna menilai dan menentukan peringkat cagar budaya yang ada di wilayah Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang yaitu di Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Lampung.
"Berdasarkan hasil kerja tim evaluasi cagar budaya terdapat 50 situs masuk dalam peringkat provinsi, kabupaten dan kota. Di wilayah Lampung Barat terdapat satu situs yang termasuk dalam peringkat kabupaten, pemeliharaannya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten. Yaitu di desa Tanjung Raya, Kecamatan Sukau dengan juru pelihara Asnawi Bahri berupa situs Rumah Tradisional dan pekon Sukadana Kecamatan Belalau dengan juru pelihara Madsari dengan situs rumah Tradisional Pesagi," ujar Nirlan menambahkan.
Sejak bulan Januari tahun 2013, demikian Setdakab menambahkan, gaji yang bersangkutan sudah tidak dibayar oleh BPCB Serang, gaji pengelola rumah tradisonal tersebut dimaksudkan agar dapat dianggarkan melalui dana APBDP Kabupaten Lampung Barat Tahun 2013.
"Tetapi saat ini APBD-P 2013 telah memasuki tahap pembahasan maka terkait penjaga situs ini tidak dianggarkan dalam ABPD tahun 2013, tetapi akan tetap dimasukkan dalam APBD tahun 2014," ujar dia menjelaskan.
Adapun untuk Liwa Fair di tahun mendatang, diharapkan lebih mempromosikan potensi yang ada di Lampung Barat terutama untuk industri rumah tangga di bidang pertanian, perkebunan.