Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Jasad Suprapto (42), pencari rumput warga Desa Ajijaya KNPI, Kecamatan Gedung Aji Kabupaten Tulangbawang Lampung pada Senin (25/2) diduga kuat telah dimangsa buaya liar saat mencari rumput di Sungai Pidada, hingga Selasa siang belum ditemukan, sehingga pencarian terus dilanjutkan.

"Jasad korban yang dilaporkan dimangsa buaya liar di Sungai Pidada saat mencari rumput itu sampai saat ini belum ditemukan," kata Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Lampung, Ir Supriyanto saat dikonfirmasi di Bandarlampung, Selasa siang.

Menurut dia, tim masih bekerja di lapangan untuk menemukan korban yang diduga kuat telah dimangsa buaya liar itu.

Kepala BKSDA Lampung itu menegaskan bahwa lokasi tempat korban dilaporkan telah dimangsa buaya liar itu bukan berada dalam kawasan hutan atau kawasan lindung, melainkan kawasan sungai dan rawa yang luas.

Supriyanto menjelaskan bahwa daerah sungai beserta rawa yang luas di Kabupaten Tulangbawang itu saat musim penghujan seperti sekarang ini, semula berupa semak-semak, kini menjadi rawa merupakan habitat buaya muara dan burung-burung air yang memang hidup liar di sekitar wilayah tersebut.

Ia menyatakan kawasan tempat korban dilaporkan hilang dan diduga kuat karena telah dimangsa buaya liar itu merupakan areal satu kesatuan ekosistem dengan kawasan Rawa Pacing di sana.

Sekitar tahun 1980-an, luas rawa di daerah tersebut mencapai lebih dari 50.000 hektare.

"Dulunya di rawa yang luas itu masih banyak makanan buaya, seperti babi hutan, kera, dan rusa," ujar Supriyanto lagi.

Namun sekarang, kata dia, semua makanan buaya liar di sana telah habis, dan akhirnya sekarang seperti itu terjadi konflik buaya dengan manusia di sekitarnya.

Menurut informasi, pada Senin (25/2 sekitar pukul 10.00 WIB, Suprapto (42), warga Desa Ajijaya KNPI Kecamatan Gedung Aji Kabupaten Tulangbawang bersama dua rekannya, Sujio (38), dan Kuat (29) sedang mencari rumput untuk makanan ternak.

Mereka masing-masing menggunakan perahu terpisah mendayung di atas Sungai Pidada, tiba-tiba diketahui korban diterkam oleh buaya dari atas perahunya.

Rekan korban yang melihat kejadian itu, kemudian menepi dan meminta bantuan kepada warga sekitarnya untuk menolong dan menemukan korban.

Namun hingga Senin siang ini, belum diperoleh informasi keberadaan korban itu.

Menurut informasi warga sekitar, kawasan sungai dan rawa-rawa di Kabupaten Tulangbawang itu memang diketahui masih terdapat buaya liar.

Beberapa kali dilaporkan warga menjadi korban dimangsa buaya liar di wilayah tersebut.

Kepala BKSDA Lampung Supriyanto mengimbau warga setempat untuk lebih berhati-hati dan sebaiknya tidak berada di kawasan sungai maupun rawa yang diketahui menjadi habitat buaya muara di sana.

Pewarta :
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024