Surabaya (Antara) - Tim putra Indonesia dari Musica Champion berhasil menaklukkan Malaysia Tigers 3-2 di babak final kejuaraan Djarum Superliga Badminton 2013 di DBL Arena, Surabaya, Sabtu.
"Kami tidak menyangka karena niat awalnya hanya untuk meramaikan. Menjadi juara merupakan kejutan," kata Manajer Tim Musica Champion Haryanto Arbi saat jumpa pers setelah pertandingan usai.
Musica Champion yang awalnya hanya komunitas mantan pemain nasional itu, memang bukan tim andalan.
Pada Superliga 2011, Musica Champion hanya merengkuh posisi kelima. Sempat diperkuat Chong Wei pada dua pertandingan awal, bukan berarti Musica Champion "melempem" tanpa pemain nomor satu dunia itu.
Melalui kemenangan itu, Musica Champion mengalahkan tim nasional Malaysia. Klub Malaysia Tigers memang diperkuat pemain-pemain nasional minus tunggal putra Lee Chong Wei dan ganda putra Koo Kien Keat-Tan Boon Heong.
Laga final yang mempertemukan perwakilan klub Indonesia dan Malaysia itu juga menarik hampir 5.000 penonton sehingga membuat suasana semakin panas.
Meskipun Musica Champion bukan dari Surabaya, gemuruh penonton tak henti-hentinya menyerukan "Indonesia.. Indonesia" sepanjang pertandingan yang memainkan lima partai itu.
Dukungan penonton juga memacu semangat pemain asing yang dipakai Musica Champion, Chou Tien Chen, yang menjadi penentu kemenangan Musica Champion setelah menumbangkan Mohamad Arif Abdul Latif lewat pertarungan sengit 21-18, 21-19.
"Saya merasa dukungan penonton di sini luar biasa dan tidak saya dapatkan di Taiwan. Saat bertanding, saya menjadi begitu bersemangat, sampai-sampai merasa seperti orang Indonesia," kata pemain peringkat 27 dunia itu.
Kemenangan Tien Chen berhasil membawa Musica Champion meraih gelar juara setelah kedudukan antara Musica Champion dan Malaysia Tigers imbang 2-2. Tien Chen harus mematahkan pertahanan Arif, yang merupakan pemain dengan ranking 33 dunia itu.
Penonton terlihat dibuat tegang lewat reli panjang yang dimainkan kedua pemain. Pukulan keras yang diberikan Tien Chen tanpa diduga selalu bisa dikembalikan dengan baik oleh Arif. Asuhan mantan atlet nasional, Hendrawan, itu bahkan mengembalikannya dengan bola-bola pendek yang tipis.
Hal itu membuat Tien Chen harus bersusah payah mengungguli Arif yang terus menahan ketat peraihan poin. Pada game kedua, saat Tien Chen sudah unggul 19-15 atas Arif, suasana DBL Arena terlihat dibuat tegang ketika Arif yang pelan tapi pasti terus mengejar hingga kedudukan imbang 19-19.
Namun, akhirnya Tien Chen mampu memecah pertarungan sengit itu dengan smes-smes mematikannya.
Sebelumnya, Musica Champion sempat unggul 2-0 lewat kemenangan Tommy Sugiarto atas Liew Daren lewat rubber game 11-21, 21-14, 21-16 di partai pertama serta dari pasangan Rian Sukmawan-Rendra Wijaya yang membungkam Hoon Tien How-Tan Wae Kiong dengan skor 16-21, 21-19, 21-11.
Namun, Lee Hyun Il yang menjadi penentu kemenangan, gagal menyumbang poin setelah ditaklukkan Chong Wei Feng langsung dua game 15-21, 19-21.
"Saya mencoba bermain baik tetapi sampai akhir pertandingan saya kurang dapat mengontrol diri dengan baik," kata Hyun Il yang pernah menjadi pemain nomor satu dunia itu.
Dari kekalahan Hyun Il, pertempuran akhirnya berlangsung semakin ketat menyusul kemenangan Lim Khim Wah-Goh V Shem yang membawa Malaysia Tigers menahan imbang kedudukan 2-2 atas Musica Champion.
Khim Wah-Shem menekuk Fran Kurniawan-Hadi Saputra dengan skor 22-20, 21-19.
"Kami tidak menyangka karena niat awalnya hanya untuk meramaikan. Menjadi juara merupakan kejutan," kata Manajer Tim Musica Champion Haryanto Arbi saat jumpa pers setelah pertandingan usai.
Musica Champion yang awalnya hanya komunitas mantan pemain nasional itu, memang bukan tim andalan.
Pada Superliga 2011, Musica Champion hanya merengkuh posisi kelima. Sempat diperkuat Chong Wei pada dua pertandingan awal, bukan berarti Musica Champion "melempem" tanpa pemain nomor satu dunia itu.
Melalui kemenangan itu, Musica Champion mengalahkan tim nasional Malaysia. Klub Malaysia Tigers memang diperkuat pemain-pemain nasional minus tunggal putra Lee Chong Wei dan ganda putra Koo Kien Keat-Tan Boon Heong.
Laga final yang mempertemukan perwakilan klub Indonesia dan Malaysia itu juga menarik hampir 5.000 penonton sehingga membuat suasana semakin panas.
Meskipun Musica Champion bukan dari Surabaya, gemuruh penonton tak henti-hentinya menyerukan "Indonesia.. Indonesia" sepanjang pertandingan yang memainkan lima partai itu.
Dukungan penonton juga memacu semangat pemain asing yang dipakai Musica Champion, Chou Tien Chen, yang menjadi penentu kemenangan Musica Champion setelah menumbangkan Mohamad Arif Abdul Latif lewat pertarungan sengit 21-18, 21-19.
"Saya merasa dukungan penonton di sini luar biasa dan tidak saya dapatkan di Taiwan. Saat bertanding, saya menjadi begitu bersemangat, sampai-sampai merasa seperti orang Indonesia," kata pemain peringkat 27 dunia itu.
Kemenangan Tien Chen berhasil membawa Musica Champion meraih gelar juara setelah kedudukan antara Musica Champion dan Malaysia Tigers imbang 2-2. Tien Chen harus mematahkan pertahanan Arif, yang merupakan pemain dengan ranking 33 dunia itu.
Penonton terlihat dibuat tegang lewat reli panjang yang dimainkan kedua pemain. Pukulan keras yang diberikan Tien Chen tanpa diduga selalu bisa dikembalikan dengan baik oleh Arif. Asuhan mantan atlet nasional, Hendrawan, itu bahkan mengembalikannya dengan bola-bola pendek yang tipis.
Hal itu membuat Tien Chen harus bersusah payah mengungguli Arif yang terus menahan ketat peraihan poin. Pada game kedua, saat Tien Chen sudah unggul 19-15 atas Arif, suasana DBL Arena terlihat dibuat tegang ketika Arif yang pelan tapi pasti terus mengejar hingga kedudukan imbang 19-19.
Namun, akhirnya Tien Chen mampu memecah pertarungan sengit itu dengan smes-smes mematikannya.
Sebelumnya, Musica Champion sempat unggul 2-0 lewat kemenangan Tommy Sugiarto atas Liew Daren lewat rubber game 11-21, 21-14, 21-16 di partai pertama serta dari pasangan Rian Sukmawan-Rendra Wijaya yang membungkam Hoon Tien How-Tan Wae Kiong dengan skor 16-21, 21-19, 21-11.
Namun, Lee Hyun Il yang menjadi penentu kemenangan, gagal menyumbang poin setelah ditaklukkan Chong Wei Feng langsung dua game 15-21, 19-21.
"Saya mencoba bermain baik tetapi sampai akhir pertandingan saya kurang dapat mengontrol diri dengan baik," kata Hyun Il yang pernah menjadi pemain nomor satu dunia itu.
Dari kekalahan Hyun Il, pertempuran akhirnya berlangsung semakin ketat menyusul kemenangan Lim Khim Wah-Goh V Shem yang membawa Malaysia Tigers menahan imbang kedudukan 2-2 atas Musica Champion.
Khim Wah-Shem menekuk Fran Kurniawan-Hadi Saputra dengan skor 22-20, 21-19.