Los Angeles (ANTARA LAMPUNG) - Ketaatan Manny Pacquiao terhadap agama serta komentarnya yang menentang perkawinan sejenis (homoseksual) tidak mempengaruhinya, seperti di sela latihan atau di atas ring saat ikon petinju Filipina itu tengah mempersiapkan diri melawan petinju tidak terkalahkan AS, Tim Bradley.

Inilah pesan yang disampaikan "Pac-Man" dan pelatihnya Freddie Roach pada Selasa lalu dalam jumpa pers menjelang pertarungan Pacman mempertahankan gelar juara World Boxing Organization (WBO) kelas welter di Las Vegas pada 9 Juni.

"Manny Pacquiao sudah sangat siap dan amat termotivasi. Dia telah menjalani sesi latihan yang keras. Segalanya berjalan baik. Kami memiliki kamp latihan yang hebat. Keseriusan Manny sekarang adalah terbaik yang pernah saya lihat," kata Roach, sebagaimana dikutip AFP.

"Saya rasa anda belum melihat penampilan Manny Pacquiao yang terbaik," katanya lagi.

Pacquaio (54 menang, 3 kalah) telah lebih suka belajar Alkitab daripada menikmati kehidupan malam belakangan ini, namun sengatan pukulannya tetap sama saat ia bertemu juara welter junior WBO Bradley (28-0, 12 menang KO).

"Tidak akan berpengaruh terhadap pekerjaan saya. Ketika saya mendedikasikan hidupku kepada Tuhan, itu  bukan terhadap pekerjaan," kata Pacman.

"Saya hanya melakukan pekerjaan dengan kerja keras dan fokus bertarung. Latihan berjalan baik dan saya sudah siap bertarung," katanya lagi.

Pacquiao ketika diminta pendapatnya atas perkawinan sejenis pekan lalu saat adanya dukungan terhadap perkawinan itu dari Presiden AS Barrack Obama, ia menyebutkan tidak mendukungnya.

Pacman mengatakan komentarnya itu akan menimbulkan kontroversi.

"Seseorang menanyakan pendapat saya atas pengesahan perkawinan sejenis. Saya menyatakan apa yang saya pikirkan. Perkawinan ini melawan hukum Tuhan," katanya.

Pelatih Roach mengatakan kontroversi itu semestinya sudah berlalu.

Roach melihat kesalehan Pacquiao sebagai suatu hal menguntungkan, karena membuatnya lebih segar sebagai petinju, serta lebih fokus dan mau menerima masukan seperti murid.

"Dia sekarang belajar Bibel. Dirinya dan Tuhan sekarang lebih dekat. Dia kini hidup terarah," katanya, sambil menambahkan bahwa kehidupan yang religius ini justru membangkitkan ke arah hal yang baik.

Hal ini tentu tidak baik bagi Bradley.

"Tim Bradley adalah petinju yang tidak bisa diremehkan. Dia adalah juara," kata Pacquiao.

"Saya tidak tahu apa yang akan ditampilkannya di atas ring, tetapi saya sudah siap terhadap apa saja yang disajikannya pada malam pertarungan itu. Kami siap untuk pergerakan dan pertarungan. Saya sangat siap bertarung," katanya lagi.

Ia juga menyebutkan dirinya memiliki masalah keluarga ketika mengalahkan petinju Meksiko Juan Manuel Marquez pada November 2011 dalam pertarungan ketiga mereka.

"Pertarungan itu tidak sukar bagi saya, tetapi saat pertarungan itu saya memiliki masalah keluarga. Secara mental saya tidak siap 100 persen," katanya lagi.

Roach menambahkan masalah terjadi pada minggu terakhir, yakni masalah pribadi Manny, dan hal itu tidak akan terulang lagi.

Sebagai pelatih, ia harus berjuang keras untuk mengurangi kemungkinan benturan kepala antara Pacquiao dengan Bradley.

"Bradley adalah petinju kuat yang tidak terkalahkan, namun kami telah menonton sejumlah videonya. Saya melihat sejumlah lubang dalam pertahanannya dan saya pikir Manny dapat memanfaatkannya.

Meski Manny belum pernah melawan petinju seperti Bradley, tetapi Pacman memiliki kecepatan, kekuatan dan pengalaman.

"Kecepatan sangat sulit ditandingi, kekuatan akan memukul jatuh kamu, dan pengalaman akana membuatnya lebih mudah," kata Roach.



Pewarta :
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025