Moskow (ANTARA/RIA Novosti-OANA) - Kelompok ilmuwan asal Rusia telah menumbuhkan kembali tanaman yang berasal dari 30 ribu tahun silam yang ditemukan di wilayah beku Timur Jauh Rusia.
Kegiatan itu belum pernah dilakukan peneliti sebelumnya sehingga menandakan kemajuan pengungkapan rahasia kehidupan purba di bumi.
Tumbuhan bernama "Silene Stenophylla" menjadi tanaman tertua yang diregenerasi dan tumbuh subur dengan menghasilkan bunga berwarna putih serta bibit yang terus diproduksi, kata sejumlah ilmuwan dalam artikel yang disiarkan pada Selasa dalam majalah dwimingguan Proceedings of The National Academy of Sciences.
"Kami menilai pentingnya melakukan penelitian di kawasan beku dalam pencarian kelompok genetika purba -- yang berasal dari sebelum adanya kehidupan saat ini -- dan secara hipotesa telah punah sejak lama dari permukaan bumi," jelas artikel tersebut.
Percobaan itu -- dilakukan di kota Pushchino wilayah Moskow -- membuktikan bahwa wilayah beku berlaku sebagai tempat penyimpanan bentuk kehidupan purba alami, kata ilmuwan.
Bibit tersebut ditemukan di bawah permukaan bumi yang beku sedalam 38 meter di tepi sungai Kolyma di kawasan Magadan, Timur Jauh Rusia.
Bibit tumbuhan purba yang berumur antara 25 ribu hingga 40 ribu tahun yang lalu sebelumnya telah ditemukan di wilayah terutama di sarang hewan pengerat namun para ilmuwan tidak dapat menumbuhkan kembali tumbuhan tersebut.
Bibit menempel erat dengan batuan dan kebanyakan terisi es di dalam ruangan yang membeku secara alami sehingga membuat air tidak dapat menembus dimana hal itu membantu mengawetkan bibit.
Bentuk dan warna tanaman purba memiliki kesamaan dengan kerabat bunga yang sama pada saat ini meskipun ada sedikit perbedaan antara bentuk kelopak bunga dengan jenis kelamin bunga dan hingga saat ini belum diketahui penyebabnya, kata artikel tersebut.
Kegiatan itu belum pernah dilakukan peneliti sebelumnya sehingga menandakan kemajuan pengungkapan rahasia kehidupan purba di bumi.
Tumbuhan bernama "Silene Stenophylla" menjadi tanaman tertua yang diregenerasi dan tumbuh subur dengan menghasilkan bunga berwarna putih serta bibit yang terus diproduksi, kata sejumlah ilmuwan dalam artikel yang disiarkan pada Selasa dalam majalah dwimingguan Proceedings of The National Academy of Sciences.
"Kami menilai pentingnya melakukan penelitian di kawasan beku dalam pencarian kelompok genetika purba -- yang berasal dari sebelum adanya kehidupan saat ini -- dan secara hipotesa telah punah sejak lama dari permukaan bumi," jelas artikel tersebut.
Percobaan itu -- dilakukan di kota Pushchino wilayah Moskow -- membuktikan bahwa wilayah beku berlaku sebagai tempat penyimpanan bentuk kehidupan purba alami, kata ilmuwan.
Bibit tersebut ditemukan di bawah permukaan bumi yang beku sedalam 38 meter di tepi sungai Kolyma di kawasan Magadan, Timur Jauh Rusia.
Bibit tumbuhan purba yang berumur antara 25 ribu hingga 40 ribu tahun yang lalu sebelumnya telah ditemukan di wilayah terutama di sarang hewan pengerat namun para ilmuwan tidak dapat menumbuhkan kembali tumbuhan tersebut.
Bibit menempel erat dengan batuan dan kebanyakan terisi es di dalam ruangan yang membeku secara alami sehingga membuat air tidak dapat menembus dimana hal itu membantu mengawetkan bibit.
Bentuk dan warna tanaman purba memiliki kesamaan dengan kerabat bunga yang sama pada saat ini meskipun ada sedikit perbedaan antara bentuk kelopak bunga dengan jenis kelamin bunga dan hingga saat ini belum diketahui penyebabnya, kata artikel tersebut.