Sukadana (ANTARA LAMPUNG) - Pekebun kakao di Kabupaten Lampung Timur mengaku kesulitan mengatasi penyakit busuk buah menyerang komoditas perkebunan itu.
       
"Buah kakao sangat sedikit saat akan dipanen karena sebagian besar membusuk dan berjatuhan saat muda akibat penyakit itu," kata Sukandar, pekebun kakao di Desa Srimenanti Kecamatan Bandar Sribhawono, Lampung Timur, Senin.
       
Ia mengaku, petani kesulitan memberantas penyakit tersebut dan sejak tiga tahun terkahir menjadi kendala pekebun untuk meningkatkan produksi kakao.
        
Harga kakao saat ini turun menjadi Rp16.000 per kilogram.
       
"Perkebunan kakao menjadi andalan utama petani di daerah ini selain bertanam komoditas petanian,"katanya.
       
Kuswanti, pekebun setempat lainnya, mengatakan daerah tersebut sangat cocok ditanami kakao.
       
Penyakit busuk buah itu, katanya, menyerang tanaman kakao sepanjang tahun, dan paling parah terjadi pada saat musim hujan karena kondisi perkebunan lembab.
       
Selain busuk buah, hama lalat buah juga menyerang tanaman kakao hingga memperparah penurunan produksi kakao di daerah itu.
 

Pewarta :
Editor : M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024