Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Debit air baku PDAM Wayrilau Bandarlampung telah turun sampai 20 persen akibat kemarau panjang yang masih melanda seluruh wilayah Provinsi Lampung.

"Penurunan debit air itu berdasarkan sumber yang ada seperti sumur bor dan air permukaan atau sungai yang semakin berkurang," kata Kepala Bagian Humas dan Hukum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau Bandarlampung, Rozi Amri, di Bandarlampung, Jumat.

Menurut dia, pihaknya sudah melakukan antisipasi terkait semakin berkurangnya pasokan air guna melayani pelanggan.

"Upaya tersebut di antaranya dengan memberlakukan waktu penyaluran air atau sistem bergilir pembukaan pintu air untuk memenuhi kebutuhan seluruh konsumen di kota ini," kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga telah menyiagakan petugas di bagian distribusi agar selalu siap dalam mengatur penyaluran air bersih ke konsumen.

"Pengaturan air tersebut dari yang biasanya mengalir selama 24 jam diubah menjadi 12 jam saja, kemudian  untuk dataran tinggi diberlakukan tiga kali sehari, sedangkan dataran rendah sebanyak dua kali," kata dia menerangkan.

Berdasarkan instruksi Wali Kota Bandarlampung, ia melanjutkan, sebanyak lima tangki air bersih telah disiapkan guna mendistribusikan air bersih itu ke seluruh daerah yang mengalami kekurangan air.

Pendistribusian tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu dan daerah terpencil.

        "Sejak bulan Juni lalu pendistribusian itu sudah dilakukan di beberapa daerah seperti Tanjung Senang, Kaliawi, dan Panjang," kata dia. (ANTARA).

Pewarta :
Editor : M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024