New normal, pelaku industri PR dituntut berinovasi

New normal, pelaku industri PR dituntut berinovasi

Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) (/)

Jakarta (ANTARA) -- Memasuki era new normal atau normal baru pascapandemi Covid-19 di Tanah Air menuntut seluruh industri beradaptasi dan berinovasi guna dapat kembali memulihkan pertumbuhan ekonomi. Tak terkecuali industri kehumasan (PR), yang tak sedikit mengalami pelesuan selama diterapkannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kebijakan kerja dari rumah (Work From Home) di sejumlah wilayah di Indonesia.

Ketua umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) Jojo S. Nugroho mengatakan bahwa perusahaan PR perlu berinovasi dan berimprovisasi untuk mencari peluang bisnis di tengah kondisi krisis seperti saat ini.

"Tidak hanya mengandalkan layanan yang eksisting, tapi juga mengembangkan servis baru yang dibutuhkan klien pada masa new normal nanti," ujar Jojo di acara webinar APPRI Connect: Dealing with Crisis for Service-Based Company, Rabu.

Sementara itu, CEO MCM Group Antonny Liem mengatakan, kondisi krisis seperti saat ini menjadi momentum yang tepat untuk membuktikan dedikasi perusahaan PR terhadap kliennya yang tengah mengalami kinerja negatif imbas dari pandemi.

"Ketika klien mengalami krisis, klien juga butuh ditemani dalam menghadapi perubahan yang terjadi, yakni terkait PHK dan Work from Home," tuturnya.

Kolaborasi pun disepakati menjadi kata kunci bagi seluruh industri, tak hanya bagi industri kehumasan, untuk kembali bangkit dan meraih pertumbuhan positif. Oleh karena itu, APPRI Connect dirancang sebagai wadah kolaborasi para anggota APPRI.
Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024