Pengamat: manuver politik ganggu upaya penanganan pandemi

Pengamat: manuver politik ganggu upaya penanganan pandemi

Ilustrasi - Sampel darah yang terindikasi positif virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.) (.)

Jakarta (ANTARA) -- Sosiolog Universitas Gadjah Mada DR. Ari Sudjito mengatakan, manuver politik hanya akan mengganggu upaya pemerintah dalam mengakselerasi penanganan pandemi Covid-19 di seluruh Indonesia.

"Jangan ada manuver politik. Karena hal ini hanya akan mengganggu fokus pemerintah dalam mengakselerasi penanganan Covid-9 berjalan sesuai harapan," kata Ari.

Dalam pernyataannya, Ari meminta semua pihak sama-sama menjaga fokus ini, baik itu dari unsur pemerintah seperti Kementerian terkait, para politisi dan masyarakat secara luas. "Menjaga fokus ini penting untuk memastikan arahan Presiden menangani pandemi berjalan sesuai harapan," katanya. 

Senada dengan Ari, pengamat politik dari Direktur Eksekutif Generasi Optimis Research and Consulting (GORC) Hioras Sinaga mengungkapkan apresiasinya terhadap kinerja pemerintah, khususnya dalam upaya menangani pandemi Covid-19. 

"Pemerintah tengah berupaya dan beradaptasi dengan situasi krisis ini. Jadi, sebaiknya jangan diganggu dengan isu reshuffle kabinet," ujarnya.

Adapun sosiolog Fisip Universitas Hasanuddin Makassar Rahmat Muhammad menekankan pentingnya koordinasi yang baik antar unsur pemerintah dari pusat dan daerah. "Ini menjadi kunci dari efektivitas penanganan pandemi Covid-19, selain tentu saja dukungan positif dan konstruktif dari masyarakat," katanya. 

Secara khusus, ia menilai kinerja Menteri Sosial Jualiari P. Batubara cukup positif. Rahmat menilai Mensos dipandang cakap melakukan tugas-tugas penanganan dampak sosial pandemi Covid-19.

"Metode pendistribusian seperti bantuan sosial membutuhkan ketelitian yang cukup jeli terutama dalam pendataan kepada siapa yang berhak menerima, " kata Rahmat.
Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024