Makassar (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Hasanuddin Makassar memberangkatkan kelompok terbang  terakhir yakni kloter 40 ke Mekah, Arab Saudi.

Pelepasan kloter terakhir ini dilakukan Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan H Anwar Abubakar di Makassar, Senin dengan menyerahkan Bendera Merah Putih kepada ketua kloter 40 Zulkifli.

"Jaga nama baik bangsa kita. Jaga stamina selama menjalankan ibadah haji dan tetap kompak bersama rombongan yang lainnya," ujarnya.

Kakanwil Kemenag Sulsel mengatakan selama proses pelaksanaan pemberangkatan haji melalui embarkasi Makassar ini semua berjalan dengan aman dan lancar, sesuai dengan yang direncanakan.
Baca juga: JCH kloter 32 embarkasi Makassar kenakan ihram di pesawat

Meskipun demikian, dirinya mengakui masih ada beberapa dinamika dalam proses pemberangkatan tapi itu bukan sesuatu hal yang menghalangi proses pelaksanaan.

"Proses pemberangkatan jamaah haji kita, Alhamdulillah mulai dari awal sampai akhir dapat berjalan dengan aman dan lancar," ucapnya.

Pada kesempatan itu juga kakanwil menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terkait sehingga proses selama embarkasi dapat berjalan dengan baik.

"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terkait, baik dari PPIH sendiri, maupun dari instansi, bahwa sanya dengan kerjasama yang selama ini berjalan, sehingga seluruh proses pemberangkatan sesuai dengan yang kita rencanakan."

Ia juga menginformasikan bahwa proses pemulangan JCH akan dimulai pada tanggal 18 agustus 2019.

"Untuk proses pemulangan dimulai tanggal 18 Agustus 2019, dan mudah-mudahan proses debarkasi nantinya dapat berjalan dengan aman dan lancar," katanya.

Pada pemberangkatan kloter terakhir ini, PPIH memberangkatkan 435 JCH yang merupakan gabungan dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan seperti Gowa, Sidrap, Pangkep dan Kota Makassar.
Baca juga: Gubernur Sulsel lepas JCH Kloter I Makassar
Baca juga: Embarkasi Makassar telah berangkatkan 2.264 orang JCH

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019