Tidore Kepulauan (ANTARA) - Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara menggelar forum diskusi membahas hasil riset arkeologi maritim situs kapal tenggelam di Jalur Rempah Ternate-Tidore.

"Sejak dahulu kala, bangsa Eropa melirik rempah-rempah sebagai komoditas khas nusantara yang membuat wilayah Indonesia tidak hanya dicari tetapi juga diincar berbagai bangsa dunia sejak belasan abad yang lalu berupa pala, lada, cengkeh, kayu cendana, kapur barus, komoditas yang berpengaruh besar terhadap sejarah dunia," kata Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan, Asrul Sani Soleman dalam diskusi tersebut di Tidore, Rabu.

Dari beberapa jalur perdagangan kuno, jalur rempah merupakan jalur perdagangan penting meskipun diakui bahwa sejarahnya masih terselubung dari pengetahuan.

Asrul berharap diskusi tersebut memberikan gambaran tentang tata niaga rempah-rempah di Maluku dan Malut, khususnya jalur Ternate - Tidore, sehingga dapat melengkapi pembahasan tentang tata niaga rempah-rempah dalam Sejarah Maritim Ternate dan Tidore di Jalur Rempah.

"Semoga upaya ini mampu melestarikan memori dunia tentang peran Tidore dan Ternate sebagai pusat produksi rempah-rempah yang sangat mempengaruhi peradaban manusia dan wajah dunia di masa lalu sampai sekarang," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Kelautan Riyanto Basuki mengatakan forum diskusi kelompok (FGD) ini merupakan bagian dari riset yang dimaksudkan untuk menginformasikan kepada seluruh instansi terkait baik di pusat maupun daerah untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus te tentang pentingnya pengetahuan sejarah budaya maritim. Upaya ini sekaligus untuk pelestarian, perlindungan dan pengelolaan warisan budaya maritim dan bawah air yang dimiliki.

Dalam kesempatan tersebut juga ditayangkan video di bawah laut sebagaimana hasil penyelaman perairan Kelurahan Tongowai. Dimana dalam video tersebut jelas terlihat guci dan meriam.

Dalam FGD ini dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata dari Kepala Pusat Riset Kelautan, Riyanto Basuki kepada Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan, Asrul Sani Soleman berupa buku publikasi hasil riset.

Turut hadir perwakilan dari Kesultanan Ternate-Tidore serta perwakilan dari 3 Kementerian, para Staf Ahli Walikota, Asisten Setda dan Pimpinan OPD serta beberapa, perwakilan dari Kota Ternate.

Baca juga: Mengembalikan kejayaan kemaritiman Indonesia berbasis jalur rempah
Baca juga: IFSR ingatkan kembali jalur rempah Indonesia
Baca juga: Forum Jalur Rempah bangun kembali budaya maritim Nusantara

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019