Pengendalian polusi udara itu menjadi tema sentral dunia karena berdasarkan data WHO tercatat 7 juta manusia meninggal karena polusi udara dan 70 persennya di Asia Pasifik dan di Indonesia tercatat 62 ribu manusia meninggal karena polusi udara
Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut  berperan serta mengendalikan polusi udara, terlebih itu sejalan dengan tema internasional yang diangkat dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia yakni Beat Air Pollution.

"Pengendalian polusi udara itu menjadi tema sentral dunia karena berdasarkan data WHO tercatat 7 juta manusia meninggal karena polusi udara dan 70 persennya di Asia Pasifik dan di Indonesia tercatat 62 ribu manusia meninggal karena polusi udara," kata Khofifah pada acara Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidups se-Dunia Provinsi Jatim Tahun 2019 di Komplek UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Kota Probolinggo, Minggu.

Dalam rangka menindaklanjuti hal itu, lanjut dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengambil tema nasional "Biru Langitku, Hijau Bumiku", sehingga Pemprov Jatim akan menyinergikan seluruh elemen strategis untuk mewujudkan udara yang bebas polusi.

"Di Jatim, kami ingin melakukan sinergi supaya bisa bergerak bersama-sama melakukan aksi nyata dan berkontribusi untuk mewujudkan udara yang bebas polusi," kata gubernur perempuan pertama di Jatim itu.

Sesuai arahan Menteri LHK, katanya, setiap warga negara Indonesia diharapkan bisa menanam dan memelihara pohon selama hidupnya minimal 25 pohon dan momen penanaman pohon tersebut bisa dilakukan saat perayaan ulang tahun, sehingga akan ada dorongan untuk memelihara pohon itu.

"Kegiatan menanam itu sederhananya bisa dilakukan saat kita berulang tahun karena ulang tahun merupakan peristiwa yang sangat memorable. Dengan demikian akan ada dorongan untuk terus memelihara pohon tersebut," katanya.

Dalam rangka merinci tema itu, orang nomor satu di Jatim itu meminta dunia usaha dunia industri  bisa membangun kerja sama yang kuat dengan pemerhati lingkungan, sehingga pihaknya juga melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan untuk melakukan adopsi Sungai Brantas.

"Salah satu yang diharapkan yakni dunia usaha dan industri bisa membangun kerja sama dengan pemerhati lingkungan dan memanfaatkan teknologi clean industry, sehingga tidak lagi heavy industry," ujarnya.

Selain itu, Khofifah juga menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Probolinggo atas peluncuran peraturan daerah terkait penggunaan plastik satu kali pakai dan hal itu merupakan satu kemajuan yang luar biasa, apalagi saat ini salah satu pekerjaan rumah besar bangsa Indonesia adalah menumpuknya sampah plastik.

"Pemkot Probolinggo dan DPRD Kota Probolinggo ternyata bisa lebih maju sehingga sudah mengeluarkan perda plastik satu kali pakai. Saya harap dalam pelaksanaannya, seluruh warga masyarakat bisa mendukungnya," kata mantan Menteri Sosial itu.

Baca juga: KLH selenggarakan forum pengendalian pencemaran udara

Baca juga: Pengamat: Ruang terbuka hijau di pusat kota efektif atasi polusi udara

Baca juga: Polusi udara membuat paru-paru menua lebih dini

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019