Timika (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta Gubernur Papua Lukas Enembe selaku Ketua Umum PB PON XX Papua untuk lebih aktif melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Sub PB PON di daerah agar seluruh persiapan penyelenggaraan pesta olahraga se-Indonesia itu bisa maksimal.

"Yah, kita harapkan Pak Gubernur untuk lebih aktif lagi melakukan koordinasi-koordinasi," kata Imam Nahrawi, Kamis.

Menpora mengatakan jajarannya juga akan mendorong percepatan terbitnya payung hukum berikutnya agar kementerian yang lain selain Kementerian PU-PR juga mengambil bagian dalam memaksimalkan persiapan penyelenggaraan PON XX Papua yang akan digelar 21 Oktober-2 November 2020.

Kementerian terkait tersebut, katanya, di antaranya Kementerian Perhubungan yang berkaitan dengan kesiapsediaan sarana transportasi, terutama transportasi udara menuju Papua dan beberapa kementerian lain yang selama ini belum terlibat penuh.

"Pemerintah pusat memandang PON XX tahun 2020 merupakan momentum bersejarah yang akan melahirkan banyak atlet berprestasi yang akan kita siapkan ke jenjang berikutnya," kata Imam Nahrawi.

Menpora mengajak seluruh masyarakat Papua untuk terlibat penuh menyukseskan pelaksanaan PON XX/2020, tidak hanya dari sisi kesiapan infrastruktur fisik seperti tempat pertandingan (venue), tapi juga kesiapan atlet yang akan bertanding dan lainnya.

"Masyarakat Papua, mari kita semua bergotong-royong menyambut tamu-tamu yang akan datang ke Papua dengan menyiapkan produk-produk ekonomi kreatif, kesenian, kebudayaan, dan banyak hal lainnya," tuturnya.

Menpora memprediksi pada PON XX/2020 ada sekitar 10 ribu atlet dari 34 provinsi se-Indonesia akan datang ke Papua, belum ditambah ofisial dan suporter dari masing-masing daerah.

PON XX Papua akan mempertandingkan 47 cabang olahraga, di antaranya sembilan cabang olahraga dipertandingkan di Klaster Timika, yaitu atletik, basket, golf, futsal, bola tangan, panjat tebing, biliard, jujitsu, tenis meja, dan babak penyisihan sepak bola putra.

 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019