Dengan menjual kebun karet itu, Kartawi juga ikut membawa isterinya Karitem yang telah berusia 14 tahun, berangkat ke tanah suci.
Medan (ANTARA) - Seorang calon jamaah haji tertua asal Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara, atas nama Kartawi (105) menjual kebun miliknya untuk berangkat melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Mekkah.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang Sidempuan, Syafruddin Siregar di Asrama Haji Medan, Minggu (21/7), mengatakan calon jamaah haji tersebut memang sudah cukup lama berniat menunaikan ibadah haji, namun baru tahun 2019 ini bisa tercapai.

Jamaah Calon Haji (JCH) yang sudah berusia ratusan tahun itu, menurut dia, hampir lima tahun lamanya menabung dan bekerja sebagai petani.
"Bahkan, calon haji yang sudah lanjut usia (lansia) itu menjual kebun karetnya seluas 1 hektare," ujar Syafruddin.

Ia menyebutkan, dengan menjual kebun karet itu, Kartawi juga ikut membawa isterinya Karitem yang telah berusia 14 tahun, berangkat ke tanah suci.

"Jadi, pasangan suami isteri (pasutri) tersebut bersama-sama berangkat ke Mekkah," ucap dia.

Syafruddin menjelaskan pasutri Kartawi (105) dan Karitem (104) calon haji tertua pada kelompok terbang (Kloter) 09 Embarkasi Medan. Sedangkan, calon jamaah haji termuda atas nama Zulkifli Muda Nasution (26) asal Kota Padang Sidempuan.

Jumlah JCH dari Kota Padang Sidempuan yang berangkat ke Mekkah tercatat 376 orang, yakni 139 orang pria dan 237 orang wanita.

Satu orang wafat atas nama Fachruddin Pulungan (60) beralamat Jalan Tengku Umar Losung, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, sebelum memasuki Asrama Haji Medan.

Pimpinan Kloter 09 Embarkasi Medan Salman Paris Siregar Bin Baginda Sotorodom Siregar.

Rombongan JCH Kelompok Terbang (Kloter) 09 Embarkasi Medan bertolak ke Mekkah dari Bandara Internasional Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (21/7) sekira pukul 06 WIB.

Sementara data di Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Warga Sumatera Utara yang berangkat ke Tanah Suci pada 2019 ini tercatat 8.641 orang.
 

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019