Ternate (ANTARA) - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Maluku Utara (Malut) akan menurunkan tim konseling ke lokasi pengungsi gempa di Kabupaten Halmahera Selatan, untuk membantu memulihkan trauma pada anak-anak dan perempuan di lokasi pengungsi itu.

"Anak-anak dan perempuan di lokasi pengungsi umumnya mengalami trauma dan diharapkan setelah dilakukan konseling mereka bisa kembali seperti biasa dan menatap masa depan dengan optimis," kata Kepala BP3A Malut Masni Dinsie Abubakar di Ternate, Sabtu.

Anak-anak dan perempuan di lokasi pengungsi mengalami trauma karena selain sempat dihantui akan terjadi tsunami pascagempa 7.2 SR mengguncang Halmahera Selatan pada Minggu (14/7), juga karena melihat rumah mereka yang hancur, bahkan ada rata dengan tanah.

Menurut dia, tim konseling dari BP3A Malut kemungkinan tidak bisa menjangkau seluruh lokasi pengungsi di daerah terdampak gempa di Halmahera Selatan karena keterbatasan tenaga konseling, selain itu juga lokasi pengungsi saling berjauhan dan sulit dijangkau.

Bahkan, ada lokasi pengungsi, terutama di wilayah Gane Barat dan Gane Timur yang hanya bisa dijangkau menggunakan kendaraan roda dua, sementara menggunakan transportasi laut dihadapkan dengan kondisi gelombang yang tinggi yakni bisa mencapai 3 meter.

Kementerian Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menurut Masni Dinsie Abubakar, juga rencananya akan menurunkan tim ke Halmahera Selatan dan diharapkan tim itu ada tenaga konseling agar lebih memaksimalkan upaya memulihkan trauma pada pengungsi anak-anak dan perempuan di daerah itu.

BP3A Malut selain menurunkan tenaga konseling ke Halmahera Selatan, menyalurkan pula bantuan berupa pakaian layak pakai, baik melalui posko bantuan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malut maupun dibawa langsung ke lokasi pengungsi.

Menyinggung adanya anak-anak sekolah di Ternate dan kabupaten/kota lainnya di Malut yang melakukan penggalangan dana untuk korban di Halmahera Selatan, ia mengatakan itu merupakan tindakan yang sangat baik sebagai bentuk solidaritas terhadap saudaranya yang mengalami musibah.

Anak-anak sekolah di Ternate seperti SMA 8 Ternate dalam beberapa hari terakhir ini terlihat turun ke jalan dan sejumlah lokasi strategis untuk menghimpun dana dari masyarakat yang nantinya akan diserahkan kepada para pengungsi di Halmahera Selatan.

Baca juga: Berjibaku salurkan bantuan untuk korban gempa di Maluku
Baca juga: BPBD pastikan seluruh pengungsi telah mendapat bantuan
Baca juga: Pemprov Malut: Kebutuhan sembako bertahan hingga sebulan

Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019