Ujoh Bilang (ANTARA) - Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang merupakan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Provinsi Kalimantan Timur, masih perlu penambahan agen penyalur minyak solar (APMS), karena hingga kini baru ada tiga untuk seluruh kabupaten.

"Pemukiman di Mahulu ini terpencar dan memanjang di bantaran Sungai Mahakam, ditambah dengan daerahnya yang luas dan geografis yang sulit dijangkau, maka dengan hanya ada tiga unit APMS, tentu masih kurang," ujar Sekretaris Kabupaten Mahulu Yohannes Avun di Ujoh Bilang, Kamis.

Hal itu dikatakan Avun ketika mewakili Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh dalam pembukaan Stasiun Pengisian Bahan-bakar Umum (SPBU) Kompak 66.757007 di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, bersama Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa.

Baca juga: BBM satu harga di Mahulu resmi berlaku

Tiga APMS yang dimaksud Avun adalah yang pertama di Datah Bilang, kedua di Long Bagun, dan ketiga ada di kecamatan paling hulu Mahakam, yakni Kecamatan Long Apari.

Setidaknya, lanjut Avun, APMS perlu ditambah dua lagi, yakni di Kecamatan Laham dan Kampung Mamahak Besar, Kecamatan Long Bagun, karena di kawasan itu jumlah penduduknya juga banyak dan bisa melayani masyarakat di sekitarnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada BPH Migas yang telah membantu pihak terkait dalam pendirian SPBU di Ujoh Bilang tersebut, sehingga kini masyarakat makin mudah memperoleh BBM, bahkan dengan harga yang murah dan sama dengan harga di perkotaan.

Baca juga: Mahulu persiapkan bangun bandara di Ujoh Bilang

"Sebagai informasi, dulu sebelum diberlakukannya program BBM satu harga, maka harga BBM di Mahulu bervariasi. Misalnya untuk Kecamatan Long Bagun hingga kecamatan di hilirnya, harga premium pada kisaran Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per liter," katanya.

Kemudian untuk kecamatan di hulu riam Mahakam, yakni di Kecamatan Long Pahangai, harganya lebih tinggi lagi pada kisaran Rp14 ribu hingga Rp17 ribu per liter.

Sementara di Kecamatan Long Apari pada kisaran Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per liter. Tapi harga tersebut ketika air sungai dalam keadaan normal, jika musim kering dan sungai sulit dilalui, tentu harganya akan naik. Namun ia bersyukur karena sekarang sudah berlaku satu harga.

Baca juga: Kinerja OPD Mahulu dinlai masih lemah

Program BBM satu harga yang dijual di APMS dan yang dijual di SPBU Kompak Ujoh Bilang ini sama dengan harga di perkotaan dan berlaku secara nasional, yakni untuk premium Rp6.450, bio solar Rp5.150, dan pertalite seharga Rp7.850 per liter.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019