Pekanbaru (ANTARA) - Pemprov Riau berusaha menjamin kesehatan jamaah calon haji (CJH) yang akan menempati asrama haji dari serangan penyakit yang bisa ditularkan oleh nyamuk, lalat dan kecoa.

“Kami melakukan pembersihan asrama haji supaya tidak ada nyamuk, kecoa dan lalat,” kata Kepala Sekretariat Asrama Haji Riau, Rudi Hartono di Pekanbaru, Rabu.

Upaya mensterilkan fasilitas itu bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas II Pekanbaru. Belasan petugas pada Rabu pagi melakukan pengasapan atau fogging di seluruh area asrama.

Proses fogging telah dilakukan dua kali sejak pekan lalu. Tujuannya untuk memutus mata rantai nyamuk di dua siklus hidupnya. Fogging pertama bertujuan untuk mematikan nyamuk dewasa, fogging kedua untuk mematikan jentik nyamuk.

Selain pengasapan, petugas juga menyemprotkan disinfektan di tempat sampah dan saluran air untuk mematikan lalat dan kecoa yang bisa membawa kuman penyakit.

“Pada tanggal 5 Juli JCH mulai menggunakan asrama haji ini,” kata Rudi.

Ia menambahkan persiapan lain yang sudah dilakukan adalah melakukan simulasi pelayanan JCH. Hal ini perlu dilakukan tahun ini adalah pertama kalinya asrama haji itu dibuka untuk melayani JCH Riau karena pemerintah menyetujui embarkasi antara di Pekanbaru.

Asrama haji tersebut memiliki fasilitas 178 kamar yang bisa menampung 450 orang. Setiap JCH dari Riau akan menginap di asrama haji tersebut sehingga hanya transit di embarkasi Batam untuk berganti pesawat yang akan membawa mereka ke tanah suci.

Sebanyak 445 Jamaah Calon Haji asal Kota Pekanbaru yang tergabung kloter 2, dijadwalkan masuk asrama pada 5 Juli 2019 sekaligus menjadi rombongan pertama yang akan berangkat ke tanah suci Mekkah untuk menunaikan rukun Islam kelima.

Dari embarkasi antara di Riau akan memberangkatkan 5.325 JCH ditambah dengan 34 petugas sehingga total keseluruhan sebanyak 5.359 orang.

Baca juga: Jamaah haji Kepulauan Riau dapat juadah khusus

Baca juga: Dari embarkasi haji antara Riau, ratusan calon haji Siak dilepas

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019