Bogor (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dan Argentina memiliki potensi membangun kerja sama lebih luas.

"Sebagai sesama anggota G20 tentunya bukan hanya kerja sama bilateral yang akan kita tingkatkan, namun juga kerja sama yang lain yang dapat membawa kebaikan dunia," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya kepada Presiden Mauricio di Istana Bogor, pada Rabu.

Dalam kunjungan kenegaraan ke Indonesia, Presiden Argentina, Mauricio Macri, bersama Ibu Negara Juliana Awada telah disambut Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Istana Bogor.

Presiden Jokowi sebelumnya pernah bertemu Presiden Mauricio di KTT G20 diselenggarakan di Hangzhou, Tiongkok pada 2016.

Menurut Jokowi, Argentina merupakan mitra perdagangan kedua terbesar Indonesia di kawasan Amerika Selatan.

"Saya sangat menghargai kunjungan ini dan saya yakin kunjungan ini akan menjadi sebuah tonggak baru hubungan yang lebih baik antara Argentina dengan Indonesia," kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi bersama Presiden Mauricio telah mengadakan pertemuan bilateral yang turut mengikutsertakan delegasi kedua negara antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Beberapa pejabat yang juga tampak hadir dalam pertemuan itu antara lain Duta Besar RI untuk Argentina merangkap Paraguay, dan Uruguay Niniek Kun Naryatie, serta Duta Besar Argentina untuk Indonesia Ricardo L Bocalandro.

Total perdagangan kedua negara pada 2018 mencapai 1,68 miliar dolar AS, dengan defisit di pihak Indonesia mencapai 1,2 miliar dolar AS.

Indonesia bersama Argentina juga telah membentuk Kelompok Kerja Bidang Kerja Sama Pertanian (WGAC) yang telah menghasilkan rencana aksi kerjasama. Dalam kerja sama itu, Indonesia bertujuan mengembangkan kerja sama pengembangan sistem teknologi pertanian.

Baca juga: Presiden Mauricio dikawal pasukan berpakaian adat

Baca juga: Presiden Jokowi sambut kedatangan Presiden Argentina

Baca juga: Indonesia-Argentina bidik peningkatan perdagangan dua kali lipat




 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019