Ambon (ANTARA) -
Kepala Seksi Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Ambon Andi Ashar menyatakan, sampai saat ini belum ada laporan resmi terkait dampak kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 7,7 di Maluku Barat Daya.

"Sampai saat ini kita masih berkoordinasi dengan BPBD, TNI dan POlri terkait kerusakan di wilayah terdekat episenter gempa," katanya di Ambon, Senin.

Ia mengatakan, gempa bumi yang terjadi pukul 11.35 WIT berkekuatan magnitudo 7,7 yang kemudian dimutakhirkan magnitudo 7.4, terjadi pada kordinat 6.44 lintang selatan, dan 129,17 bujur timur
dengan pusat episenter di 146 utara Tepa MBD dan kedalaman 220 KM .

Informasi yang diterima terkait gempa tersebut, masyarakat merasakan guncangan gempa dengan skala 5 MMI di kepulauan Tanimbar Maluku Tenggara Barat. Sedangkan di Ambon dirasakan 2 MMI, sebagian wilayah Papua dan NTT juga merasakan gempa tersebut.

"Jika dilihat dari kedalaman gempa bumi tersebut masuk dalam kategori gempa bumi menengah, yang diakibatkan oleh subduksi laut Banda laut, dimana lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia," katanya.

Andy mengatakan memperhatikan kedalaman gempa bumi tidak berpotensi tsunami, tetapi masih terjadi gempa susulan sebanyak dua kali.

"Hingga pukul 14.00 WIT telah terjadi dua kali terjadi gempa dengan magnitude 5.2 SR dan dan 4.1 SR yang tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti informasi resmi BMKG jangan percaya isu-isu yang tidak dapat dipercaya. Ikut informasi melalui kanal resmi BMKG di wesite, media sosial FB, IG, twiter dan aplikasi BMKG," katanya.

Baca juga: Pusat gempa Laut Banda sangat dalam, tak berpotensi timbulkan tsunami
Baca juga: Gempa Maluku dirasakan di Kupang dan Alor

Baca juga: Gempa guncang Maluku Barat Daya

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019