Seoul/Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan berkunjung ke Korea Selatan akhir pekan ini setelah berbalas surat dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Pertukaran surat tersebut dianggap meningkatkan harapan bagi pembukaan kembali perundingan soal cara mengakhiri program nuklir Korut.

Trump dijadwalkan tiba di Korea Selatan pada Sabtu (29/6) untuk lawatan selama dua hari. Ia akan bertemu dengan Presiden Moon Jae-in pada Minggu (30/6) pasca-KTT G20 di Jepang, kata juru bicara Moon, Ko Min-Jung.

Kabar soal kunjungan Trump ke Korsel itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa ia berharap surat yang dikirim Trump kepada Kim bisa membuka jalan bagi upaya untuk membuka kembali perundingan nuklir yang macet.

Trump dan Moon akan "melakukan pembahasan secara mendalam soal cara untuk bekerja sama dalam mendorong perwujudan perdamaian yang abadi melalui perlucutan senjata secara penuh di Semenanjung Korea, dan pada saat yang sama memperkuat persekutuan antara kedua negara," kata Ko dalam acara jumpa pers pada Senin.

Pompeo, yang berbicara soal surat Trump kepada Kim sebelum berangkat dari Washington menuju Timur Tengah, mengatakan Amerika Serikat siap segera melanjutkan pembicaraan dengan Korea Utara.

"Saya berharap ini akan memberi landasan yang baik bagi kita untuk memulai ... pembicaraan yang penting ini dengan pihak Korea Utara," kata Pompeo kepada para wartawan soal surat Trump itu.

Media Jepang melaporkan pada akhir pekan bahwa Trump kemungkinan akan mendatangi zona bebas militer (DMZ), yang memisahkan Korea Selatan dengan Korea Utara. Trump dilaporkan ingin mengunjungi zona tersebut dalam lawatan ke Korea Selatan pada 2017 namun saat itu keinginannya tak terwujud akibat kabut tebal.

Mantan menteri Korsel urusan penyatuan dua-Korea, Chung Se-hyun, yang telah memberikan saran kepada Moon soal hubungan dengan Korea Utara, mengatakan dalam wawancara di radio pada Senin bahwa Trump mungkin saja bisa bertemu dengan Kim Jong Un di DMZ.

Kim dan Moon tahun lalu menggelar pertemuan mereka yang bersejarah di DMZ . Namun, Ko mengatakan perincian soal rencana perjalanan Trump belum rampung.

Sementara itu, Kim dan Trump melakukan pertemuan pertama mereka pada Juni tahun lalu di Singapura. Pada pertemuan bersejarah itu, kedua pemimpin setuju untuk membentuk hubungan baru dan melakukan upaya melucuti senjata nuklir (denuklirisasi) di Semenanjung Korea.

Namun, pertemuan yang kedua antara Kim dan Trump di Vietnam pada Februari ambruk karena kedua pemimpin gagal menjembatani perbedaan di antara mereka, yaitu menyangkut tuntutan AS soal denuklirisasi dan tuntutan Korut soal pencabutan sanksi.

Sumber: Reuters
Baca juga: Gedung Putih konfirmasi surat Trump untuk Kim Jong-un
Baca juga: Pemimpin Korea Utara katakan akan pertimbangkan surat dari Trump

 

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019