Minyak mentah naik lebih dari 10 persen selama lima sesi karena ketegangan antara Iran dan AS meningkat
Sydney (ANTARA) - Bursa saham Australia dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin pagi, meskipun saham-saham sektor energi terus melonjak didukung membaiknya harga-harga komoditas.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 19,30 poin atau 0,29 persen menjadi diperdagangkan di 6.631,50 poin, sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 24,80 poin atau 0,37 persen pada 6.709,50 poin.

Saham-saham energi memimpin kenaikan di bursa lokal, meskipun peningkatannya lebih lemah dari minggu sebelumnya.

"Minyak mentah naik lebih dari 10 persen selama lima sesi karena ketegangan antara Iran dan AS meningkat," kata Kepala Strategi Pasar CMC Markets, Michael McCarthy.

Di pasar lokal, sektor layanan komunikasi dan utilitas mengalami reli moderat, sementara sebagian besar sektor lainnya jatuh.

Saham-saham kebutuhan pokok konsumen dan industri merosot, sementara bank dan penambang turun.

Di sektor keuangan, saham bank-bank besar Australia merosot, dengan Commonwealth Bank turun 0,29 persen, ANZ turun 0,09 persen, Westpac Bank turun 0,53 persen dan National Australia Bank turun 0,26 persen.

Saham-saham pertambangan beragam, dengan Rio Tinto melemah 0,03 persen, Fortescue Metals turun 0,11 persen, BHP naik 0,02 persen dan penambang emas Newcrest naik 0,58 persen.

Saham produsen minyak dan gas juga bervariasi, dengan Oil Search turun 0,48 persen, Santos turun 0,69 persen, dan Woodside Petroleum naik 0,55 persen.

Saham supermarket terbesar Australia merosot dengan Coles turun 2,31 persen, dan Woolworths turun 1,09 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra menguat 0,53 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas naik 1,02 persen dan perusahaan biomedis CSL turun 0,19 persen. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Analis: Laju IHSG berat ke zona hijau akibat sentimen global

Baca juga: Akhir pekan Wall Street ditutup melemah di tengah data ekonomi terbaru

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019