Bogor (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) RI bekerja sama dengan Yayasan Bambu Indonesia, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggelar aksi "bebersih" atau bersih-bersih sampah di Sungai Ciliwung yang akan dicatatkan pada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori melibatkan sebanyak 8.000 orang.

Acara ini dilaksanakan Ahad (23/6) bertempat di Yayasan Bambu Indonesia Sukajadi, Cibinong, Kabupaten Bogor, yang rencananya dihadiri oleh Menteri KLHK Siti Nurbaya.

Selain dihadiri menteri, panitia juga mengundang para kepala daerah yang wilayahnya dilintasi aliran Sungai Ciliwung, yakni Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemda Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Depok, dan DKI Jakarta.

Sejumlah pejabat daerah yang konfirmasi akan hadir yakni Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Bogor Ade Yasin. Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum konfirmasi kehadirannya.

Kegiatan utama acara ini adalah bersih-bersih Sungai Ciliwung yang melibatkan ribuan orang berasal dari komunitas penduli lingkungan seperti Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) se Jabodetabek, Jaringan Jawara Peduli Ciliwung, pelajar, masyarakat, karang taruna, pegawai KLHK dan pemerintah daerah.

Kegiatan itu dilaksanakan di 33 kecamatan di sepanjang Sungai Ciliwung dengan lokasi pelaksanaan bebersih sampah di 36 lokasi yang bertujuan untuk kampanye serta edukasi lingkungan.

Tujuan lainnya memfasilitasi pengenalan potensi Daerah Aliran Sungai Ciliwung kepada pihak perusahaan agar berpartisipasi aktif dalam perlindungan dan pengelolaan ekosistem DAS tersebut.

Menurut pihak penyelenggara, aksi bebersih Ciliwung rutin dilakukan, ini merupakan tahun yang ketiga. Penyelenggaraan pertama dimulai tahun 2013 melibatkan 2.400 orang, lalu berlanjut 2014 melibatkan 5.000 an orang.

Tahun ini jumlah peserta yang dilibatkan lebih besar dari tahun sebelumnya dan mencatat Rekor MURI sebagai kegiatan bersih-bersih sungai melibatkan 8.000 orang.

Permasalahan sampah tengah menjadi isu global khususnya sampah plastik yang dibuang ke laut, termasuk impor sampah plastik dari negara-negara maju ke negara berkembang salah satunya Indonesia.

Dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Presiden Joko Widodo mengangkat isu penangan sampah plastik di luat dengan mengajak peran serta negara-negara kawasan Asia Tenggara untuk sama-sama memerangi sampah.

Sungai Ciliwung memiliki panjang sekitar 119 kilo meter dan ada 13 anak sungai yang masuk ke Ciliwung, dengan hulu ada di Kabupaten Bogor dan bermuara ke Teluk Jakarta, Jakarta Utara.

Keberadaan Sungai Ciliwung menghadapi berbagai tantangan selain sedimentasi juga sampah yang dibuang ke sungai hingga menyebabkan banjir bagi wilayah di sekitarnya.

Tahun 2017, KLHK mencatat sebanyak 7.000 ton sampah dibuang ke Ciliwung setiap harinya. Praktik ini terjadi mulai dari hulu sampai hilir.

Sabtu kemarin (22/6/2019) Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Kota Bogor masih menemukan sejumlah sampah yang dibuang di pinggir kali. Seragam sampah, mulai dari plastik, styrofoam bahkan satu plastik berisi pakaian dalam perempuan (BH) ditemukan tergeletak di pinggir Kali Ciliwung.
 
Baca juga: Buru pembuang sampah di sungai, Pemkot Bogor bentuk Satgas Ciliwung
Baca juga: Sungai Ciliwung menjadi lautan sampah
Baca juga: 3.000 ton sampah sudah diangkut dari bantaran Ciliwung

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019