Melalui aplikasi SIKD tersebut manajemen kearsipan di setiap lembaga bisa dikelola secara elektronik
Yogyakarta (ANTARA) - Arsip Nasional Republik Indonesia menyerahkan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) kepada 10 Badan Usaha Milik Negara dan 10 Perguruan Tinggi di Yogyakarta, Rabu, demi terciptanya digitalisasi kearsipan di dua jenis institusi itu.

"Kita kini sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0 tentu saja sebagai lembaga kearsipan kami harus mengadopsi bahwa setiap kearsipan tidak hanya berhenti pada sistem manual tapi juga harus bisa berbasis elektronik," kata Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan seusai menyerahkan aplikasi SIKD kepada perwakilan BUMN dan Perguruan Tinggi.

Sepuluh BUMN yang menerima aplikasi itu yakni Perum LKBN Antara, PT Perum PNRI, PT Adhi Karya Tbk, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Indofarma Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT PAL Indonesia (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT SMF (Persero), dan PT Sarinah (Persero).

Sedangkan untuk perguruan tinggi yakni Universitas Veteran Pembangunan Jawa Timur, Universitas Teknologi Sumatera Utara, UIN Raden Intan Lampung, IAIN Tulung Agung, Institut Agama Islam Kudus, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN, Universitas Bengkulu, Universitas Jambi, Universitas Negeri Medan, dan Universitas Nusa Cendana.

Menurut Mustari, selama ini aplikasi yang sudah lama dikembangkan ANRI itu telah diserahkan kepada 403 instansi mulai dari lembaga kementerian dan non-kementerian, BUMN, dan perguruan tinggi mulai dari tingkat pusat hingga daerah.

Melalui aplikasi SIKD tersebut, kata dia, manajemen kearsipan di setiap lembaga bisa dikelola secara elektronik sehingga lebih cepat, sesuai prosedur, dan lebih aman.

Menurut dia, berbagai terobosan dan inovasi di dunia kearsipan perlu terus diupayakan demi menjaga keakuratan data seiring perubahan informasi yang sangat cepat.

"Mudah-mudahan mereka yang sudah menerima aplikasi ini bisa menerapkan di lembaga masing-masing karena ini sangat membantu dan kami berikan secara gratis," kata dia.

Setelah menerima aplikasi itu, para perwakilan dari BUMN dan Perguruan Tinggi mengikuti bimbingan teknis Impelementasi E-Arsip dengan Aplikasi SIKD di Yogyakarta hingga 22 Juni 2019.

"Kami juga memberikan pendampingan dan pelatihan. Sekali lagi ini kembali kepada masing-masing instansi yang menerima aplikasi ini apakah mereka mau mengembangkan dan menerapkan atau tidak," kata Mustari.


Baca juga: ANRI dorong perguruan tinggi membuat prodi kearsipan
Baca juga: Kepala ANRI canangkan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019