Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin pagi, karena saham-saham sektor sumber daya sangat membebani, di atas kemerosotan saham-saham komunikasi.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 16,20 poin atau 0,25 persen menjadi diperdagangkan di 6.537,80 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 16,80 poin atau 0,25 persen pada 6.618,50 poin.

Saham-saham jasa komunikasi turun hampir dua persen, sementara energi dan material juga turun tajam.

Sektor keuangan dan industri membukukan kenaikan moderat yang mengurangi penurunan curam untuk indeks yang lebih luas, sementara saham-saham utilitas menguat.

"Imbal hasil obligasi sepuluh tahun Asia, Eropa dan Amerika berada di level terendah selama setidaknya satu tahun. China adalah satu-satunya pengecualian pasar utama," kata kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy.

"Meskipun emas berada di posisi yang lebih tinggi, minyak menguat, bijih besi berada pada rekor tertinggi dan indeks-indeks saham sedikit melemah setelah pekan yang positif."

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia menguat, dengan Commonwealth Bank naik 0,53 persen, ANZ naik 0,28 persen, National Australia Bank naik 0,04 persen dan Westpac Bank naik 0,47 persen.

Saham-saham pertambangan anjlok, dengan Rio Tinto turun 2,18 persen, Fortescue Metals jatuh 3,52 persen, BHP turun 1,22 persen dan penambang emas Newcrest turun 1,15 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas merosot, dengan Oil Search turun 0,57 persen, Santos turun 1,14 persen, dan Woodside Petroleum turun 0,57 persen.

Supermarket terbesar Australia melemah dengan Coles turun 1,15 persen, dan Woolworths turun 0,53 persen.

Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra turun 0,90 persen, operator penerbangan nasional Qantas kehilangan 0,45 persen dan perusahaan biomedis CSL naik 0,20 persen.

Baca juga: Pelemahan sektor keuangan dorong pasar saham Aussie dibuka datar
Baca juga: Bursa Australia dibuka naik tipis meski sektor energi turun tajam

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019