Nyobeng, International Dayak Bidayuh Culture Festival, Cross Border Tourism digelar 14-16 Juni 2019. Pada hari ini dipadati baik wisatawan nusantara maupun wisman utamanya dari negara tetangga Malaysia, ramai hadir menyaksikannya
Pontianak (ANTARA) - Agenda wisata di Kabupaten Bengkayang berupa Festival Internasional Budaya Dayak Bidayuh yang berangkat dari ritual adat Dayak Bidayuh Desa Hlibuei Dusun Sebujit yang dikenal Nyobeng mampu menarik minat wisatawan mancanegara (wisman) terutama dari Malaysia.

Letak Sebujit dari pusat kota Bengkayang berjarak sekitar 72 kilometer. Dengan lokasi Kabupaten Bengkayang yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia, menjadi peluang besar untuk mendatangkannya. Terbukti saat acara, mereka antusias hadir.

"Nyobeng, International Dayak Bidayuh Culture Festival, Cross Border Tourism digelar 14-16 Juni 2019. Pada hari ini dipadati baik wisatawan nusantara maupun wisman utamanya dari negara tetangga Malaysia, ramai hadir menyaksikannya," ujar Kadis Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bengkayang, I Made Putra Negara saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.

Ia menyebutkan melalui Nyobeng juga dapat mempersatukan masyarakat Dayak Bidayuh Perbatasan Bengkayang dan masyarakat Bidayuh Perbatasan Serawak Malaysia.

"Nyobeng dilaksanakan guna menghormati roh leluhur kampung yang menghuni hutan dan gunung, roh leluhur dianggap telah memberikan rejeki yang melimpah, menjaga penduduk dari ancaman musuh dan penyakit," papar dia.

Meskipun akses festival tersebut terbilang sulit karena infrastruktur yang sangat minim, tidak adanya listrik, pasokan air dan sinyal telepon selular, namun tidak menyurutkan niat para wisatawan dan peserta pesta adat untuk hadir.
Ketua Asita Kalbar berfoto dengan wisman asal Eropa di acara  Festival Internasional Budaya Dayak Bidayuh di Dusun Sebujit, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Dedi)

Sementara itu, Ketua Asosiasi perjalanan wisata (Asita) Kalimantan Barat, Nugroho Henray Ekasaputra yang hadir mengapresiasi sekaligus salut karena disambut antusias.

"Kegiatannya bagus karena mengangkat budaya lokal yang mengakar di kedua negara yaitu Malaysia dan Indonesia. Sehingga banyak warga Malaysia dan beberapa turis asing dari Eropa yang juga datang. Format Cross Border Tourism nya tepat. Kita sangat terkesan dan apresiasi," jelas dia.

Menurutnya Kalimantan Barat memiliki kekayaan budaya dan obyek wisata menarik dan memang harus terus digali seperti kegiatan Internasional Dayak Bidayuh Culture Festival.

"Kita kaya akan budaya dan obyek wisata. Tinggal kemauan pemerintah daerah dan masyarakatnya. Kami dari agen perjalan siap mendukung untuk menjual dan mempromosikannya ke luar," papar dia.

Pewarta: Dedi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019