Konawe Utara (ANTARA) - Sebanyak 1.638 kepala keluarga atau 5.888 jiwa warga Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, masih bertahan di tempat-tempat pengungsian menyusul musibah banjir yang melanda daerah tersebut dalam sepekan terakhir.

Bupati Konawe Utara, Ruksamin kepada wartawan di rumah dinas yang difungsikan sebagai posko, Kamis, mengatakan mereka tersebar di enam kecamatan yang terdampak banjir.

"Kami sudah mengirimkan bantuan kepada warga yang terkena musibah. Sudah didirikan dapur-dapur umum di sekitar lokasi pengungsian," katanya.

Kalau ada lokasi pengungsian yang belum ada dapur umum, kata dia, petugas akan mengirimkan bantuan itu ke lokasi pengungsian.

Disebutkan ada dua desa yang belum terjamah bantuan yaitu Desa Tambagua di Kecamatan Landawe dan Desa Pambale Utama di Kecamatan Lubirano.

"Tetapi hari ini akan kita kirimkan bantuan kepada warga di dua desa tersebut. Tentu saja bantuan itu kita kirimkan melalui udara dengan helikopter," ucapnya.

Bantuan yang sangat dibutuhkan warga saat ini, kata dia, adalah bahan makanan, tikar, dan obat-obatan karena berdasarkan informasi sudah ada warga yang terserang
gatal-gatal.

Sementara itu warga di Kelurahan Andowia Kecamatan Andowia lebih memilih tinggal di tempat atau rumah saudara yang aman.

"Warga korban banjir di sini lebih banyak mengungsi di rumah-rumah saudaranya yang lebih aman. Mereka tidak tinggal di tenda pengungsian," kata Rizal (33) warga setempat.

Menurut dia, kalau siang hari mereka membersihkan rumah dan perabot rumah tangganya, kalau malam ke rumah saudaranya.

Warga terlihat mengambil dan mengamankan barang-barang dari rumahnya karena mereka khawatir akan terjadi banjir susulan mengibgat pada Rabu (12/6) siang hingga malam hari Konawe Utara diguyur hujan.

Pada Kamis siang  cuaca di Konawe Utara cerah, kondisi ini dimanfaatkan warga untuk menjemur barang rumah tangga atau pakaian mereka yang terendam.

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019