Padang Pariaman, (ANTARA) - Memasuki hari pertama Idul Fitri 1440 Hijriah arus kedatangan pemudik di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatera Barat masih tetap tinggi terutama untuk kedatangan domestik.

"Pada H 1 atau 6 Juni 2019 jumlah pemudik yang tiba mencapai 4.095 orang menggunakan 29 penerbangan," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra di Padangpariaman, Kamis.

Sebaliknya keberangkatan pemudik di Bandara Internasional Minangkabau pada H 1 juga tercatat masih tinggi.

Pada H 1 jumlah pemudik yang berangkat berjumlah 958 orang dengan 29 penerbangan.

Sementara sebanyak 46.478 pemudik menggunakan pesawat udara tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) d sepanjang H-8 hingga H1 atau pada 29 Mei hingga 5 Juni 2019.

Puncak arus mudik di Bandara Internasional Minangkabau terjadi pada H-4 dengan jumlah kedatangan penumpang mencapai 6.864 pemudik menggunakan 42 penerbangan.

Ia menyampaikan puncak arus mudik di Bandara Internasional Minangkabau terjadi pada H-3 dengan jumlah kedatangan penumpang mencapai 8.960 pemudik menggunakan 46 penerbangan.

PT Angkasa Pura II memperkirakan jumlah pemudik pada tahun ini turun sekitar 20 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Penurunan jumlah penumpang tersebut salah satunya dipicu oleh kenaikan harga tiket pesawat yang menyebabkan sebagian pemudik memilih pakai jalur darat pulang ke kampung halaman.

Sejalan dengan itu Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan pemudik menggunakan jalur udara ke Sumatera Barat pada tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya disebabkan harga tiket yang mahal.

“Pemudik beralih menggunakan jalur darat dan jumlah kedatangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) berkurang dari tahun lalu,” kata dia selepas mengunjungi pos pengamanan mudik di BIM Padang Pariaman.

Menurut dia penurunan ini memang disebabkan harga tiket yang terlalu tinggi sehingga pemudik enggan terbang dan memilih pulang melalui jalur darat.

Ia mengatakan meskipun jumlah penumpang berkurang di BIM membuat situasi keamanan lebih kondusif karena tidak ada calo, copet dan pungutan liar.

"Bandara kalau di sisi penumpang dan penerbangan berkurang, tapi kalau sisi keamanan tentu aman dan tidak ada kejadian yang mencolok, tidak ada calo, pencopet juga tidak ada. Alhamdulillah, lancar aja sampai saat ini," katanya.


Baca juga: 42.383 pemudik tiba di Bandara Minangkabau selama H-7 hingga H-1

Baca juga: Kesibukan pemandu pesawat di Bandara Minangkabau jelang Lebaran


 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019