Pembongkaran GT Cikarang Utama akan dilakukan mulai 23 Mei dan berakhir 29 Mei 2019 oleh PT Jasa Marga (Persero) dalam upaya untuk memperlancar arus mudik dan balik serta kebijakan satu arah saat Lebaran 2019
Jakarta (ANTARA) - Bagi masyarakat yang sering melewati tol Jakarta-Cikampek ke arah timur Pulau Jawa biasanya selalu melewati Gerbang Tol (GT) Cikarang Utara untuk melakukan transaksi.

Namun mulai tanggal 23 Mei 2019 jam 00.00, GT Cikarang Utara atau banyak masyarakat mengenal Cikarut yang terletak di KM 29 akan dibongkar secara bertahap dan sebagai gantinya akan dipindah ke KM 70 atau disebut GT Cikampek Utara dan GT Kalihurip Utama di KM 67.

GT Cikampek Utara nantinya untuk melayani pengendara yang akan mengarah ke arah timur seperti ke Cirebon, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Sementara GT Kalihurip Utama mengarah ke selatan atau ke Bandung, Garut dan seterusnya.

Pembongkaran GT Cikarang Utama akan dilakukan mulai 23 Mei dan berakhir 29 Mei 2019 oleh PT Jasa Marga (Persero) dalam upaya untuk memperlancar arus mudik dan balik serta kebijakan satu arah saat Lebaran 2019.

GM PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman, mengatakan selama periode tanggal 23-29 Mei tidak semua GT dibongkar tapi hanya empat GT yang dibongkar dan mulai tanggal 23 Mei sudah tidak ada transaksi di GT Cikarut.

Saat ini di gerbang tol Cikarang Utama terdapat 34 GT yang terdiri 14 GT arah timur (Cikampek) dan 20 GT arah barat (Jakarta).

GT yang nanti akan dibongkar selama 23-29 Mei 2019 adalah GT 13, 15, 17, dan 19 arah timur. Jasa Marga memastikan pembongkaran GT tidak akan membuat kemacetan dan akan selesai sebelum puncak mudik.

Gerbang Tol Cikampek Utama yang berada di Kilometer 70 Tol Cikampek yang dibangun untuk melayani para pengguna jalan dari atau menuju timur, ke jalan Tol Cikopo-Palimanan. Sementara, GT Kalihurip Utama berada di KM 67 Tol Cikampek yang dibangun untuk melayani para pengguna jalan dari atau menuju selatan, dengan rute Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang, dan Padalarang-Cileunyi.

Latar belakang dibongkarnya GT Cikarut utamanya dikarenakan antrean kendaraan khususnya pada musim mudik Lebaran kerap kali terjadi di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama (Cikarut) baik dari maupun ke arah Jakarta yang berimbas pada kemacetan panjang di ruas tol tersebut.

Selain itu, transaksi di GT Cikarang Utama sudah tidak memadai akibat adanya pembangunan pier Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) di GT Cikarang Utama yang berdampak pada berkurangnya kapasitas transaksi (menutup enam gardu operasi).

Keberadaan pier Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) di sekitar GT Cikarang Utama menyebabkan terjadinya antrean kendaraan (bottleneck). Tersambungnya Jalan Tol Trans-Jawa menyebabkan arus lalu lintas saat periode mudik dan balik Lebaran 2019 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek diprediksi meningkat 15 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sehingga kapasitas GT Cikarang Utama saat ini tidak mampu menampung volume kendaraan tersebut.

Juga membagi beban lalu lintas transaksi pada GT Cikarang Utama yang saat ini menerima beban transaksi kendaraan dari/menuju timur (Jalan Tol Cikopo-Palimanan) dan dari/menuju selatan (Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi) sekaligus memisahkan cluster Trans Jawa jalur utara dan selatan.

Selain itu adanya pergeseran pola perjalanan lalu lintas komuter yang semula hanya sampai di Cikarang, kini melebar ke arah Karawang. Juga untuk mengakomodasi rencana Jakarta Greater Extension dengan pengembangan jaringan jalan tol JORR 3 yang menghubungkan Jalan Tol Bogor Ring Road (BORR) dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Karawang Barat.

Berkaca dari pengalaman tersebut, GT Cikarut nantinya akan ditutup dan dipindah ke dua titik yaitu di GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama.

Apalagi diprediksi pada tahun ini jumlah kendaraan akan mencapai 150.000 yang akan terbagi sebesar 55 persen ke arah timur, serta 45 persen, sisanya menuju ke arah Selatan. Pemerintah optimistis dengan pemindahan GT Cikarut ini maka pelayanan ke masyarakat di kedua ruas tol ini akan meningkat.

Kedua GT tersebut sudah siap dioperasikan pada 23 Mei 2019 pukul 00.00 WIB mendatang, bersamaan dengan dinonaktifkannya GT Cikarang Utama.

Terkait dengan panjangnya jarak tempuh pemberlakuan satu arah atau one way dari Cikarang Utama KM 29 ke arah Brebes KM 263, Menhub mengimbau kepada pengendara agar mempersiapkan fisik dan kondisi kendaraan.
Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama (ANTARA/Ahmad Wijaya)


Maintenance Group Head PT Jasa Marga Rudy Hardiansyah mengatakan saat ini progres pembangunan GT Cikampek Utama telah mencapai 85 persen dan tengah melakukan tahap penyelesaian.

Dengan dialihkannya fungsi GT Cikarut, ke dua GT Cikampek Utama dan Kalihurip Utama, maka akan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas dari Jakarta yang biasanya menumpuk di GT Cikarang Utama.

Jadi pembayaran mereka dari Jakarta yang ke arah timur itu di GT Cikampek Utama. Sedangkan bagi yang ke arah selatan pembayaran dilakukan di di GT Kalihurip Utama dan di Dawuan KM 68. Jika pada tahun lalu tadinya Cikarut menahan utama kepadatan arus lalu lintas dari Jakarta, sekarang sudah dibagi dua.

Nanti pada saat puncak mudik dan balik Lebaran 2019, Jasa Marga juga akan menyiapkan banyak gardu di GT Cikampek Utama. Jasa Marga juga tetap menyediakan "mobile reader" untuk pembacaan kartu sehingga bisa mempercepat antrean kendaraan yang akan bayar.

Jasa Marga selama arus mudik dan balik Lebaran 2019 juga akan menyiapkan lokasi khusus di bekas GT Cikarang Utama untuk membeli kartu atau menambah serta mengisi dana untuk pembayaran tol.

Semua perbankan baik BUMN maupun swasta yang melayani pembayaran menggunakan kartu akan disiapkan di lokasi yang disediakan.

Diharapkan dengan perpindahan GT Cikarut ke GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama tersebut, kemacetan panjang saat arus mudik dan balik pada Lebaran setiap tahunnya tak terjadi lagi.

Baca juga: Menhub: Pengganti Gerbang Tol Cikarang Utama siap beroperasi 23 Mei
Baca juga: Gerbang tol Cikarang Utama dibongkar lancarkan arus mudik

Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019