Untuk membangun manusia Indonesia yang bermutu, pendidikan menjadi 'focal point' sebagai pengungkit untuk bisa semua terungkit menjadi manusia yang berkualitas.
Jakarta (ANTARA) - Cendekiawan, psikolog sekaligus dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Jo Rumeser mengatakan pendidikan tetap menjadi kunci utama pembangunan manusia Indonesia yang bermutu untuk masa pemerintahan lima tahun ke depan.

"Untuk membangun manusia Indonesia yang bermutu, pendidikan menjadi 'focal point' sebagai pengungkit untuk bisa semua terungkit menjadi manusia yang berkualitas," kata Jo dalam Simposium Kebangsaan dan Perayaan 111 Tahun Kebangkitan Nasional di Gedung IMERI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Senin (20/5).

Simposium Kebangsaan itu diadakan oleh Forum Koordinasi Lintas Fakultas Alumni Universitas Indonesia (Fokal UI) dengan tema "Visi Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur".

Dia menuturkan pendidikan memiliki arti lebih luas yakni mencakup pendidikan formal dan informal. Pendidikan informasl juga harus mencakup pendidikan di rumah dan di masyarakat, yang selama ini menurut Jo belum mendapat perhatian yang besar, padahal pendidikan manusia sejak dini juga dipengaruhi nilai-nilai, karakter dan pelajaran yang didapat dari lingkungan rumah dan masyarakat. Untuk itu, pendidikan di rumah dan masyarakat harus menjadi fokus untuk pembentukan pribadi manusia Indonesia yang berkualitas sejak dini.

Jo menuturkan pendidikan penting karena di antaranya mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan, mendidik manusia untuk berpikir sehat, inovatif, kreatif dan menemukan hal-hal baru serta mengajarkan cara-cara bekerja yang tepat dan mengambil keputusan, yang mana semua itu penting untuk membentuk bagian pribadi manusia yang berkualitas.

Dia mengatakan anak-anak muda pada saat ini nantinya akan menjadi pemimpin bangsa pada 2045, maka mereka harus dididik dengan baik dan disiapkan untuk menjadi pemimpin dan pembangun bangsa yang hebat untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang semakin maju, adil dan makmur.

Untuk mengembangkan pendidikan Indonesia ke depan, Jo menuturkan diperlukan revolusi kurikulum pendidikan terutama pada pendidikan dasar. Dia menekankan untuk mengajarkan keterampilan membaca, menulis, menghitung dan menuturkan pada anak-anak usia sekolah dasar (SD), paling tidak sampai kelas 3 SD. Kemudian, dilengkapi dengan keterampilan di bidang seni dan olahraga.

"Kalau anak sudah belajar dengan senang mereka bisa ketemu bermacam ide-ide kreatif," ujarnya.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019