Padang, (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat membedah delapan rumah tidak layak huni yang dimiliki warga kurang mampu pada Ramadhan 1440 Hijriah.

"Program bedah rumah ini sejalan dengan kegiatan singgah sahur yang dilaksanakan Wali Kota Padang," kata Kepala Bagian Kesra Pemkot Padang Jamilus di Padang, Rabu.

Ia menjelaskan syarat bedah rumah tersebut adalah kondisinya tidak layak huni atau tidak memadai dan harus milik sendiri.

"Pembiayaannya per rumah dialokasikan Rp25 juta dan dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional Kota Padang," ujar dia.

Teknis bedah rumah, menurut dia, diawali dengan kegiatan singgah sahur oleh Wali Kota Padang Mahyeldi bersama Organisasi Perangkat Daerah terkait pada dini hari, setelah itu rumah tersebut langsung dibedah,

Bedah rumah diawali dengan survei lapangan untuk memastikan kondisinya tidak layak dan perlu diperbaiki. Bahkan di Kecamatan Lubuk Begalung Pemkot Padang bekerja sama dengan Universitas Putra Indonesia.
Pengelola Universitas Putra Indonesia berkomitmen membiayai bedah rumah yang ada di Kecamatan Lubuk Begalung tempat kampus itu berada.

Bahkan dari yang sudah terlaksana sebelumnya tidak hanya bedah rumah, anak dari pemilik rumah juga difasilitasi kuliah gratis hingga tamat di Universitas Putra Indonesia. Jika ada masyarakat yang hendak mengusulkan bedah rumah maka bisa menghubungi Baznas Kota Padang.

"Dalam tahun ini Baznas Padang menargetkan membedah 200 rumah," ujar dia.
 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019