Sementara kemungkinan perundingan perdagangan AS-China mendatang gagal belum menjadi skenario utama...
Tokyo (ANTARA) - Kurs dolar AS berada di dekat level terendah enam minggu terhadap yen di perdagangan Asia pada Kamis pagi, tertekan turun terhadap mata uang safe-haven yen Jepang, karena penghindaran risiko mencengkeram pasar yang lebih luas di tengah kekhawatiran bahwa konflik perdagangan AS-China bisa meningkat.

Pasar dengan cemas menunggu dimulainya pembicaraan perdagangan dua hari di Washington pada Kamis waktu setempat, untuk melihat apakah negosiator China dapat meyakinkan Gedung Putih untuk memundurkan ancaman kenaikan tarif pada Jumat (10/5/2019).

Mata uang AS berdiri di 109,905 yen setelah mencapai terendah 109,70 yen semalam, terlemah sejak 25 Maret.

Dolar AS telah melorot terhadap mata uang Jepang, yang telah naik terhadap sejumlah mata uang lainnya. Yen cenderung menarik permintaan di saat terjadi perselisihan politik dan gejolak pasar.

Harapan bahwa Amerika Serikat dan China akan mencapai kesepakatan segera untuk mengakhiri perang dagang mereka telah terbalik minggu ini, mengirim investor melarikan diri dari aset-aset berisiko. Pasar saham global telah mundur dan obligasi pemerintah telah melonjak pada gilirannya.

Washington menuduh Beijing mundur dari komitmen yang dibuat selama negosiasi perdagangan dan Presiden AS Donald Trump telah mengancam akan menaikkan tarif barang-barang China pada Jumat (10/5/2019) dan memberlakukan pungutan baru segera jika tidak ada kesepakatan.

Trump mengatakan pada Rabu (8/5/2019) bahwa ia akan dengan senang hati mempertahankan tarif impor China, mendorong Beijing untuk mengancam pembalasan.

"Yen menerima banyak kekuatannya untuk keuntungan yang dibuat di pasar mata uang silang. Risk on dan risk off  telah menjadi pendorong utama pasar dan euro telah terjebak dalam kisaran sebagai hasilnya," kata Shin Kadota, ahli strategi senior di Barclays di Tokyo.

"Sementara kemungkinan perundingan perdagangan AS-China mendatang gagal belum menjadi skenario utama, pasar mata uang secara bertahap mulai mempertimbangkan kemungkinan seperti itu."

Dolar Australia diperdagangkan pada 76,89 yen, tidak terlalu jauh dari level terendah empat bulan di 76,79 yang dicapai pada Senin (6/5/2019). Aussie telah turun sekitar 1,5 persen terhadap yen minggu ini. Euro berjuang di dekat terendah empat bulan dii 123,09 yen, setelah turun satu persen sejauh minggu ini.

Terhadap dolar AS, euro sedikit lebih tinggi di 1,1196 dolar AS, setelah menghabiskan minggu terjebak dalam kisaran yang ketat di 1,1218 dolar AS hingga 1,1155 dolar AS. Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama sedikit berubah pada 97,582. Dolar Selandia Baru naik 0,1 persen pada 0,6584 dolar AS.

Kiwi telah merosot ke palung enam bulan di 0,6525 dolar AS pada Rabu (8/5/2019), ketika bank sentral Selandia Baru (Reserve Bank of New Zealand/(RBNZ) memangkas suku bunga ke rekor terendah 1,5 persen. Tetapi mata uang itu telah berhasil bangkit kembali karena RBNZ tidak memberikan indikasi kuat pelonggaran mendatang, mengatakan suku bunga "seimbang" saat ini.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019