"Kami memutuskan untuk menghentikan proyek pembangunan atau perbaikan jembatan tersebut guna menghindari segala hal yang tidak diinginkan terjadi hingga kembali merenggut nyawa," kata Kapolsek Baturiti, Kompol Nyoman Sudiantara,
Tabanan (ANTARA) - Aparat kepolisian dan BPBD Kabupaten Tabanan akhirnya memutuskan untuk menghentikan pengerjaan jembatan di Banjar Puseh, Desa Perean, Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, pascalongsor yang menewaskan dua orang (7/5).

"Kami memutuskan untuk menghentikan proyek pembangunan atau perbaikan jembatan tersebut guna menghindari segala hal yang tidak diinginkan terjadi hingga kembali merenggut nyawa," kata Kapolsek Baturiti, Kompol Nyoman Sudiantara, di Baturiti, Tabanan, Rabu (8/5).

Terkait timbulnya dua korban akibat jebolnya jembatan di TKP (tempat kejadian perkara), pihaknya telah melakukan berbagai kordinasi untuk menghentikan sementara proyek perbaikan jembatan yang menghubungkan dua dusun di wilayah Desa Perean, Tabanan itu.

"Selama proses evakuasi jasad korban, petugas merasakan kesulitan karena kondisi tanah dan beton penyangga menjepit korban, karena itu kami menurunkan puluhan petugas gabungan dengan dibantu warga untuk evakuasi di bawah jembatan sedalam kurang lebih 8 meter itu," katanya.

Saat proses perbaikan ini, diduga kondisi jembatan tidak kuat menahan urugan tanah sehingga membuat material tersebut longsor hingga mengakibatkan dua warga yang berada diatasnya kemudian jatuh dan tertimbun hingga diketahui meninggal.

Sementara itu, Kepala BPBD Tabanan, Bali, I Gusti Ngurah Made Sucita, menjelaskan korban tertimbun material longsor yang berhasil dievakuasi oleh petugas dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di lokasi kejadian adalah I Wayan Budi (50) .

"Musibah robohnya jembatan tersebut mengakibatkan dua korban meninggal dunia, yakni I Ketut Sudana (53) dan I Wayan Budi (50)," katanya tentang musibah yang terjadi pada Selasa (7/5) pukul 07.30 Wita itu.
 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Pande Yudha
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019