Bagi yang tidak memiliki rasa cinta Tanah air, nasionalisme, UUD 1945, semboyan Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika tidak diperkenankan menjadi pegawai di Kemenristekdikti, silakan mengundurkan diri
Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus cinta pada Tanah Air.

"Syarat utama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemenristekdikti harus memiliki rasa cinta Tabah Air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar dia dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Ia juga memberikan pembekalan dan orientasi kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru di lingkungan Kemenristekdikti.

Ia mengatakan para CPNS itu merupakan individu terpilih dari puluhan ribu pelamar yang ingin berbakti melalui pelayanan publik di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.

"ASN Kemenristekdikti adalah orang pilihan yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, cinta Tanah Air, NKRI, UUD 1945, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika," kata dia.

Menristekdikti Mohamad Nasir memaparkan bahwa tugas besar menanti CPNS baru Kemenristekdikti untuk turut berkontribusi membangun bangsa.

Kemenristekdikti salah satu kementerian strategis yang bertugas meningkatkan daya saing bangsa, menyiapkan SDM unggul, dan menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi kemajuan serta kemandirian bangsa.

Oleh karena itu, ia menginginkan seluruh CPNS dan ASN Kemenristekdikti menunjukkan rasa cinta Tanah Ajr dengan bekerja secara profesional dan sebaik-baiknya bagi pelayanan kepada masyarakat.

Ia menjelaskan ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.

Selain itu, ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Pihaknya tidak ingin muncul bibit-bibit intoleransi, radikalisme, apalagi berkembangnya paham separatisme dan ingin mendirikan negara khilafah yang tidak sesuai dengan semangat NKRI di kalangan CPNS Kemenristekdikti.

“Jalan menuju ASN masih panjang, yang lulus saat ini harus bersyukur karena sudah lolos menjadi CPNS. Jika tidak mengikuti peraturan dan tidak bekerja dengan baik CPNS bisa digagalkan menjadi PNS. Bagi yang tidak memiliki rasa cinta Tanah air, nasionalisme, UUD 1945, semboyan Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika tidak diperkenankan menjadi pegawai di Kemenristekdikti, silakan mengundurkan diri," kata Nasir.

Ia menambahkan tantangan menjadi ASN di era Revolusi Industri 4.0 berbeda dengan ASN/ PNS di zaman dahulu. Saat ini, teknologi telah berkembang dengan pesat, dapat memecahkan masalah lambatnya birokrasi pada masa lalu.

Tuntutan masyarakat akan pelayanan birokrasi cepat dan transparan juga semakin tinggi. Oleh karena itu, CPNS baru Kemenristekdikti harus mampu menjadi ASN 4.0 yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memberikan pelayanan publik secara optimal kepada masyarakat.

Ia mengemukakan tentang pentingnya terwujud birokrasi bersih, kompeten, dan melayani.

"CPNS saat ini merupakan Gen-Y yaitu generasi yang berinovasi yang harus cepat belajar dan pintar, kritis, bekerja 'mobile', melek teknologi, mudah bergaul, selektif memilih pemimpin, berorientasi pada tim, suka tantangan besar, dan tidak terintimidasi oleh atasan/senior. Selain itu, strategi rekrutmen Gen-Y yaitu dengan promosi dan 're-branding', kejelasan pola karir dengan program 'retaining' yang komprehensif, dan memiliki sistem rekrutmen yang baik yang kompetitif, adil, objektif, transparan, bebas unsur KKN, dan bebas biaya," kata dia.

Nasir mengingatkan CPNS baru untuk memiliki visi yang jauh ke depan. CPNS baru tidak hanya siap untuk melaksanakan tugas, namun juga memiliki perencanaan yang baik untuk pengembangan kompetensi diri.

Menteri Nasir menantang CPNS baru yang belum kuliah S2 dan S3 harus melanjutkan studinya dengan target lima tahun ke depan menjadi doktor.

Kemenristekdikti merupakan Kementerian dengan jumlah pendaftar seleksi CPNS nomor dua di Indonesia. Status akhir seleksi CPNS dalam angka yaitu jumlah pelamar 62.593 orang, yang lulus seleksi tahap akhir 7.826 orang, baik ditempatkan di unit utama maupun perguruan tinggi dan lembaga layanan pendidikan tinggi.

Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im melaporkan sejak September 2018, Kemenristekdikti mengumumkan seleksi penerimaan PNS dengan jumlah formasi yang dibuka 8.772 formasi untuk dosen dan 920 formasi untuk tenaga pendidikan, pelamar yang mendaftar 62.593 orang untuk mengisi formasi tersebut. Dari pelamar tersebut yang lolos administrasi ada 42.725 orang, kemudian diuji untuk kompetensi dasar dan kompetensi bidang dan yang lulus 7.826 orang.

“Bagi yang sudah lulus sudah diberikan NIP dan Juli akan mengikuti pelatihan dasar, dan ini adalah calon-calon PNS yang terpilih dari jumlah yang sangat banyak, yang diproses berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, CPNS ini adalah calon terbaik dan akan mengabdi kepada negara dan bangsa Indonesia,” kata dia.
 

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019