Sigi, Sulteng (ANTARA) - Sejumlah pengungsi korban bencana banjir bandang di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan mereka sangat membutuhkan bantuan selimut, pakaian dan peralatan dapur.

"Kalau bantuan bahan makanan yang sudah kami terima sudah cukup banyak dan masih terus mengalir," kata Farid, seorang warga di Desa Balongga,Kecamatan Dolo Selatan, Kamis.

Khusus di desa itu, kata dia, ada sekitar 47 KK yang terdampak banjir bandang dan rata-rata rumah rusak dan tertimbun lumpur menyusul banjir bandang yang terjadi pada 28 April 2019.

Ia mengatakan semua bantuan apapun yang masuk ke desa melalui satu pintu yakni posko bencana alam yang ada di desa tersebut. Selanjutnya, bantuan didistribusikan kepada warga terdampak bencana dan untuk sementara ini, warga korban banjir di Desa Balongga mendapatkan makanan dari dapur umum.

"Kami tinggal mengambil makanan dari dapur umum," katanya.

Menurut dia, jika ada pihak-pihak yang ingin membantu lebih baik untuk saat ini difokuskan pada bantuan nonpangan seperti selimut,pakaian dan peralatan dapur.

Hal senada juga disampaikan Faridah, seorang warga korban banjir di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan. Ibu rumah tangga itu juga meminta agar bantuan disalurkan tidak hanya terfokus kepada bahan-bahan makanan seperti beras, minyak goreng dan mi instan, tetapi dalam bentuk lainnya.

"Ya yang sangat dibutuhkan adalah bantuan alat-alat dapur seperti wajan,ember,panci, tempat masak nasi, gelas, sendok dan juga pakaian serta selimut," kata dia.
Jalur Palu-Kulawi putus diterjang banjir pada 28 April 2019.(Antara/Anas Masa)

Apalagi, katanya hujan deras masih saja setiap hari mengguyur wilayah Kabupaten Sigi. Termasuk di Kecamatan Dolo Selatan saban hari hujan turun.

Pada malam hari, kata Faridah, udaranya sangat dingin sehingga butuh selimut untuk menghangatkan tubuh agar terhindar dari sakit.

Banjir bandang tidak hanya menghajar Kecamatan Dolo Selatan, tetapi juga Kecamatan Gumbasa dan Kulawi. Di dua kecamatan itu, jalan yang menghubungkan Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng dengan empat kecamatan di Kabupaten Sigi putus total diterjang banjir.

Untuk saat ini jalur tersebut tidak bisa dilewati kendaraan mobil karena badan jalan telah berubah jadi sungai.

Tetapi, pihak TNI/Polri bersama dengan masyarakat telah membuka akses jalan alternatif yang hanya bisa dilewati kendaraan sepeda motor menyusuri hutan dan kebun-kebun masyarakat.
Juga jalan dari Palu menuju Bangga dan sebaliknya hingga kini masih terputus dan sedang diperbaiki oleh Dinas PUPR dengan mengerahkan sejumlah alat berat ke lokasi bencana alam.

"Jalan ke Desa Bangga masih putus," kata Mansur, anggota Babinkamtimas Desa Bolongga, Kecamatan Dolo Barat.***3***
(T.BK03/)

Pewarta: Anas Masa
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019