Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan melakukan peremajaan pompa air agar dapat digunakan dengan baik dalam mengantisipasi banjir di Jakarta.

"Pompa air sering sekali mengalami kerusakan, sudah saatnya kita mengganti pompa karena usia yang sudah tua, sehingga ketika dipakai bekerja dengan durasi yang panjang akan bermasalah. Insya Allah satu-satu akan kita ganti pompanya," ujar Anies Baswedan ketika ditemui saat meninjau situasi Jembatan Kampung Melayu, Jakarta, Sabtu.

Ia mengemukakan bahwa sebanyak sekitar 150 unit pompa mobile tersebar di berbagai titik rawan banjir dan terdapat juga 450 rumah pompa.

"Semua pompa air siap digunakan. Lalu, penjaga pintu air juga terus memonitor ketinggian air dari hulu dan dari hilir," katanya pula.

Dia menambahkan pemantauan debit air dari selatan dan utara Jakarta cukup penting dalam mengantisipasi banjir.

"Teknik dan pemantauan pengelolaan pintu air dan pompa penting karena Jakarta dikepung segala arah, dari hulu air hujan dan dari hilir air laut," katanya pula.

Anies memastikan seluruh jajaran di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama instansi terkait terus bersiaga untuk mengantisipasi terjadi banjir, termasuk dengan mengevakuasi warga di wilayah rawan banjir.

Ia juga mengatakan Bendungan Sukamahi dan Ciawi yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat nantinya akan bermanfaat untuk pengendalian banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Dengan adanya bendungan kering itu, maka air akan terkendali. Insya Allah bulan Desember tahun ini selesai," katanya lagi.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi merupakan upaya pemerintah di hulu Sungai Ciliwung untuk mengurangi kerentanan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dari bencana banjir.

Dua bendungan kering yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane itu, juga merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir Jakarta.

Pewarta: Sri Muryono dan Zubi Mahrofi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019