Garut (ANTARA) - Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan pariwisata Garut kelas dunia dengan menghidupkan kembali jalur kereta, pengembangan daerah wisata dan menyejahterakan masyarakat di daerah tersebut.

“Kita akan menjadikan pariwisata Garut kelas dunia, untuk anak-anak milenial, kita buat destinasi digital, kemudian dibuka akses kereta api dan untuk amenitas kita punya arsitek bagus,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat meninjau daerah wisata Situ Bagendit, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat.

Sektor pariwisata memberikan nilai komparatif pada daerah pedesaan dan pinggiran yang identik dengan lingkungan alami, kekayaan budaya, keindahan pemandangan, serta keanekaragaman kekayaan hayati.

Pemerintah memandang sektor ini sebagai sektor strategis dalam pengentasan kemiskinan, karena terkait dengan sektor-sektor lain yang bersifat padat karya serta melibatkan usaha masyarakat berskala mikro dalam jumlah masif.

Untuk menumbuhkan jumlah wisatawan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Desember mendatang akan mulai dioperasikan jalur KA CIbatu-Garut.

“Cibatu-Garut selesai Desember tahun ini,” katanya.

Pembangunan jalur kereta api Bandung-Cibatu serta infrastruktur jalan menuju Situ Bagendit memungkinkan kelancaran pergerakan barang dan manusia, sehingga memudahkan akses dari dan ke daerah wisata.

Konektivitas daerah wisata diharapkan dapat meningkatkan kesadaran nilai budaya, lingkungan, ekonomi, serta mendorong investasi lokal dan internasional.

Pengalaman wisatawan (tourist experience) juga menjadi komponen penting dalam pengembangan daerah wisata, yang dapat mendorong kunjungan kembali para wisatawan serta menaikkan jumlah belanja di daerah wisata.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah telah mengimplementasikan berbagai program seperti akses Wi-Fi gratis, pariwisata sehat, dan program UMKM Jawa Barat di daerah wisata Situ Bagendit.

Di tempat yang sama Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan untuk mengembangkan wisata serta dalam upaya menyejahterakan masyarakat di daerah wisata, pemerintah akan mengalokasikan Rp850 triliun dari total APBN 2019 sebesar Rp2.494 triliun langsung dialokasikan untuk dana desa.

Selain itu, Pemerintah melalui program pembiayaan UMi hadir memberikan pembiayaan, pelatihan dan pendampingan kepada pengusaha ultra mikro di daerah wisata agar mereka dapat memanfaatkan program pengembangan wisata untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Pembiayaan UMi merupakan program pembiayaan kepada masyarakat usaha mikro di lapisan terbawah yang tidak memiliki akses perbankan dengan jumlah plafon paling banyak Rp10 juta per nasabah. Program ini merupakan tahap lanjutan dari bantuan sosial menuju kemandirian usaha, serta merupakan komplementer Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sejak pertama kali diluncurkan pada pertengahan tahun 2017 hingga 22 April 2019, secara nasional, Pembiayaan UMi telah disalurkan kepada 931.173 debitur, dengan total penyaluran mencapai Rp2,49 triliun.

Untuk Kabupaten Garut, Pembiayaan UMi telah menjangkau 15.058 debitur dengan total penyaluran lebih dari Rp35 miliar.

“Dana desa menjadi bagus, UMi-nya berputar terus, program keluarga harapan bisa mengangkat saudara-saudara kita menjadi mampu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan pihaknya telah menganggarkan Rp30 miliar untuk pengembangan wisata Garut.

"Dari Pemrov sudah dianggarkan Rp30 miliar dan mudah-mudahan pemerintah pusat bisa menambahkan Rp100 miliar," katanya.

Baca juga: Empat kementerian dorong Situ Bagendit menjadi wisata dunia

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019