kita harus rukun dan bersatu agar bisa menjadi negara maju
Jakarta (ANTARA) - Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo meminta masyarakat untuk tidak termakan kabar bohong atau hoaks, maupun fitnah yang banyak beredar di internet.

"Saya yakin aparat keamanan yang melindungi negara ini, menjaga kita tetap aman. Tidak usah  banyak membaca bacaan yang berlabel hoaks maupun fitnah di internet. Itu jangan dibaca karena akan membuat takut," ujar Ignatius Suharyo dalam konferensi pers perayaan Paskah di Jakarta, Minggu.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung soal banyaknya pernyataan tentang minoritas maupun mayoritas dan menilainya sebagai suatu kekeliruan. Menurut dia, tidak ada minoritas dan mayoritas yang ada hanya warga negara Indonesia.

"Kalau ada pertanyaan seperti itu (minoritas dan mayoritas), berarti dia belum memaknai akan Paskah yang berarti pembebasan dari rasa takut," jelas dia.

Dia juga meminta agar masyarakat tidak menyebarkan kabar bohong, karena hanya akan memberikan rasa cemas dan sulit mewujudkan masyarakat yang damai dan sejahtera.

Menurut dia, sejumlah pengamat sudah mengatakan bahwa negara sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Meskipun masih ada kekurangannya, lanjut dia, hal itu dikarenakan tidak mudah memimpin 260 juta jiwa penduduk.

"Membutuhkan kerukunan, kesabaran dan kesatuan. Lihat saja Jepang yang hancur usai Perang Dunia II, namun dapat bangkit kembali karena rukun dan bersatu. Oleh karena itu, kita harus rukun dan bersatu agar bisa menjadi negara maju," harap dia.* 


Baca juga: Libur Paskah, pusat belanja Jakarta ramai pengunjung
Baca juga: Jumat Agung di Katedral mendapat pengamanan petugas gabungan

Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019