“Bahkan kita sekarang menjadi tolok ukur keberhasilan proses demokrasi, tidak saja diantara sesama negara berkembang namun juga dengan negara-negara maju," tutur Mahendra.
Jakarta (ANTARA) - Pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul pada Pemilu 2019 di Washington DC, Amerika Serikat, dengan perolehan 1.144 suara dari pemilih melalui metode Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) dan pos.

Sedangkan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat total 352 suara dari kedua metode tersebut, demikian keterangan tertulis KBRI Washington DC, Sabtu.

Penghitungan suara dilaksanakan di Gedung KBRI Washington DC pada Rabu (17/4), sejak pukul 13:40 hingga pukul 22.30 waktu setempat. Proses ini diikuti oleh masyarakat Indonesia di Washington DC dan sekitarnya, baik yang hadir secara langsung maupun melalui live streaming yang difasilitasi oleh KBRI.

Duta Besar RI untuk AS Mahendra Siregar dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya karena rangkaian proses pemilu luar negeri di Washington DC dapat berjalan baik.

“Selain merupakan bukti semakin matangnya proses demokrasi Indonesia, kesuksesan Pemilu kali ini juga membuktikan kuatnya kombinasi antara demokrasi dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yaitu persatuan dalam kebhinekaan, persaudaraan, dan gotong royong,” ujar Dubes Mahendra.

Masyarakat Indonesia, menurut dia, patut berbangga karena turut ambil bagian dalam proses proses transformasi yang luar biasa dari negara demokrasi presidensial terbesar dunia.

“Bahkan kita sekarang menjadi tolok ukur keberhasilan proses demokrasi, tidak saja diantara sesama negara berkembang namun juga dengan negara-negara maju," tutur Mahendra.

Lebih lanjut, Dubes Mahendra menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), para saksi, serta seluruh masyarakat Indonesia di Washington DC atas kerja keras dan partisipasi aktif mereka dalam mensukseskan Pesta Demokrasi tahun ini.

“Capaian penting pada hari ini tidak terlepas dari kerja keras, dedikasi, serta
pengorbanan waktu dan pikiran semua yang terlibat dalam proses Pemilu ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih,” kata Dubes Mahendra.

Tidak hanya pemilu untuk presiden dan wakil presiden, warga Indonesia di Washington DC juga memberikan suaranya untuk partai politik dan anggota DPR RI.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapatkan suara terbanyak dengan total 395 suara, disusul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan 366 suara, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 193 suara.

Dari keseluruhan 1.496 suara, tercatat jumlah suara sah melalui TPSLN sebanyak 825 suara dan suara tidak sah sebanyak 89 suara. Sedangkan suara sah melalui pos sebanyak 499 suara dan suara tidak sah sebanyak 83 suara.

Selain diikuti oleh masyarakat Indonesia setempat, proses penghitungan surat suara tersebut diikuti pula oleh para saksi, baik dari partai politik maupun dari pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Proses penghitungan surat suara pos dan TPS dilakukan di ruangan berbeda
secara paralel.

Selain berjalan dengan lancar dan tertib, nuansa persaudaraan dan antusiasme pada proses penghitungan suara ini sangat terasa.

“Motivasi saya datang ke KBRI Washington DC untuk menyaksikan langsung acara ini tidak lain untuk mewujudkan pemilu yang ceria. Tidak begitu masalah siapa yang menang dan kalah,” kata Fachrudin Muhammad, seorang WNI asal Silver Spring, Maryland.

Proses penghitungan suara tersebut juga menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat yang hadir
langsung.

“Saya semangat betul untuk hadir hari ini. Ini pengalaman pertama dan sejarah bagi saya. Karena terlalu semangat, saya sampai-sampai ketinggalan handphone di rumah” kata Anna Taylor, WNI asal Arlington, Virginia.
 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019